Page 401 - a man called ove
P. 401

A Man Called Ove

                “Sesuatu yang lebih suka untuk … mereka lupakan,” jelas
            Patrick sambil mengangguk ke arah ruang duduk, tempat
            kepala Rune menyembul dari salah satu kursi-berlengan.

                TV menyala di dalam sana. Aroma kopi yang baru saja
            diseduh melayang lewat pintu. Patrick menudingkan salah
            satu kruknya, menyodok pelan tumpukan dokumen di lengan
            lelaki itu sehingga taburan salju jatuh di kemeja putih lelaki
            itu.
                “Jika aku adalah dirimu, yang terutama aku akan melihat
            sejarah pencarian di Internet,” jelasnya.

                Lalu mereka semua berdiri di sana. Anita, Parvaneh,
            perempuan jurnalis itu, Patrick, Ove, Jimmy, Anders, dan
            lelaki berkemeja putih serta ketiga perawat itu, dalam
            semacam keheningan yang hanya berlangsung selama
            beberapa detik sebelum semua pemain dalam permainan
            poker yang mempertaruhkan segala yang mereka miliki harus
            meletakkan kartu mereka di meja.
                Akhirnya setelah keheningan yang, bagi semua yang
            terlibat terasa seakan ditahan di bawah air tanpa kemungkinan
            untuk bernapas, perlahan-lahan lelaki berkemeja putih mulai
            meneliti dokumen-dokumen di lengannya.
                “Dari mana kau mendapat semua omong kosong ini?”
            desisnya dengan bahu terangkat ke leher.

                “Di InterNET!” teriak Ove, singkat dan berang, ketika
            melangkah keluar dari rumah bandar Anita dan Rune dengan
            tangan terkepal di samping pinggul.
                Lelaki berkemeja putih kembali mendongak. Lena
            berdeham dan menyodok tumpukan dokumen itu.


                                       396
   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406