Page 142 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 142
bapaknya melunak walau pada awalnya masih
menyimpan kecurigaan pada Maryam. Mengetahui
Maryam telah bercerai dengan Alam. Ibu dan Bapaknya
Maryam berupaya menjodohkan lagi Maryam dengan
anak dari jemaah Ahmadiyah yang bernama Umar.
Mereka mendengar dari ibu Umar bahwa Umar masih
belum menikah. Maryam yang sudah tidak ingat dengan
rencana perjodohan dirinya dengan Umar di kala lalu, tak
menyadari bahwa kedua orang tua mereka telah
menyusun kembali rencana pertemuan di antara mereka.
Setelah pertemuan terjadi, Maryam pun mulai
menemukan kecocokan dengan Umar. Dalam pandangan
Maryam, Umar adalah pria yang kalem, santun, sabar,
berwibawa, cerdas, dan pekerja yang ulet. Sementara
penilaian Umar tehadap Maryam bahwa Maryam adalah
perempuan supel, ramah, cerdas, mandiri, dan cantik.
Meskipun Maryam adalah seorang janda, namun Alam
menilai semua yang ada dalam diri Maryam sudah
mendekati kriteri sebagai calon istrinya. Akhirnya
mereka menikah dalam persamaan keyakinan yang
membuat kedua orang tua mereka merasa lega dan
bahagia. Kebahagian mereka pun dilengkapi dengan
kehadiran seorang anak dari Maryam dan Umar. Tak
berlangsung lama, kampung jemaah Ahmadiyah
mendapatkan serangan dari masyarakat sekitar yang tak
menyetuju adanya kelompok Ahmadiyah di kampung
mereka. Orang tua dan adik Maryam terpaksa berpindah
tempat lagi ke sebuah penampungan para pengungsi
yang bernama gedung Transito. Rumah mereka
semuanya telah hangus dibakar oleh masyarakat sekitar
pemukiman mereka. Maryam dibantu Umar mengurusi
perlengkapan dan logistik jemaah Ahmadiyah setiap
hari. Sekian lama orang tua Maryam bersama jemaah
Ahmadiyah lainnya tetap bertahan dalam pengungsian
dengan kondisi hidup yang memprihatinkan dan serba
terbatas. Bapak Maryam merinti kembali usaha
penjualan ikan laut di pasar. Sementara, Fatimah mulai
bekerja di hotel. Fatimah pun akhirnya memilih menikah
dengan lelaki yang berkeyakinan Islam. Suatu hari bapak
Maryam, Pak Khairuddin meninggal menabrak truk.
Kepergiannya menyisakan kesedihan mendalam bagi
Maryam dan keluarga besar, termasuk seluruh jemaah
Ahmadiyah. Ketika bapaknya berencana dimakamkan di
TPU setempat, berbondong-bondong warga di sekitar
137