Page 12 - 00__Literasi_Digital
P. 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak tahun 2015, pemerintah mencanangkan literasi digital
menjadi salah satu dari enam literasi nasional yang harus
dikembangkan dalam Gerakan Literasi Nasional. Menurut Paul
Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi
digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai
sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan
sangat besar. Sebagai pemimpin di sekolah, kepala sekolah
dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri termasuk literasi
digitalnya. Penguatan aktor atau fasilitator literasi di lingkungan
sekolah salah satunya ditekankan pada pelatihan kepala sekolah
tentang literasi digital. Pelatihan-pelatihan tersebut terkait dengan
penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pengembangan sekolah.
Materi ini menjadi penting bagi peningkatan kinerja kepala sekolah,
karena dengan meningkatnya kemampuan literasi digital kepala
sekolah, diharapkan kepala sekolah akan lebih mudah dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya dan menerapkan pembelajaran di
sekolah dengan pemanfaatan TIK. Jadi jelas, bahwa literasi digital
sebagai pemicu bagi kepala sekolah untuk melakukan perubahan
di sekolah, berupa pengembangan sekolah dan peningkatan
pencapaian standar nasional pendidikan di sekolah, yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam rangka hal tersebut, materi literasi digital berisi tentang
pemanfaatan TIK secara teknis seperti pengoperasian perangkat
lunak perkantoran dan pemanfaatan internet. Materi ini lebih
menekankan pada pemahaman (knowledge) dan wawasan
(insight) bagi kepala sekolah tentang berbagai penerapan teknologi
informasi dan komunikasi di dalam manajemen sekolah dan di
dalam pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, materi ini ditulis
LITERASI DIGITAL | 1