Page 128 - PAI 11 SISWA
P. 128

b.  Dalil Perlunya Dakwah
                                                  ْ
                     َ َ  ْ َ َ َ  ْ ُ َ  ْ  َ  ْ ُ  ُ َ َ  ْ  َ  ْ  َ  َ  ْ  ُ ْ ٌ  ُ  ُ  ْ  ّ ْ  ُ ْ َ  َ
                            ْ
                                       ْ
                                                                       َّ َّ ْ
                  ٗؼ نٞٝٚ٣و  ِ فورؽَٕاب نورٓأ٣و ټڅڛڑا ڟڴا نٞؼد٣ ةٓا ْيٚٓ ٗيۚےو ﴿
                                                                                  ِ
                                                               ِ
                                           ِ
                                                       ِ
                   ِ
                                                             َ  ْ ُ  ْ  ُ  ْ  ُ  ُ َ ٰۤ  ُ  َ  َ  ْ  ُ  ْ
                                   )104 :3/نارمع لٰا ( ﴾ نٞحُكَٕا ْٜ وِٕۗےواو ۗ ريَٕٚا
                                                                  ِ
                                                                                      ِ
                  Artinya:  Dan  hendaklah  di  antara  kamu  ada  segolongan  orang  yang
                  menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah
                  dari  yang  mungkar.  Dan  mereka  itulah  orang-orang  yang  beruntung.
                  (Q.S. Ali ‘Imrān/3: 104).
                      Perhatikan juga isi kandungan dari beberapa Q.S. Q.S. al-Nahl/16: 125,
                  Q.S. al-Hajj/22: 67, Q.S. al-Qashash/28: 87 yang isinya tentang segala yang
                  terkait dengan dakwah.

                      Dakwah itu bagian kehidupan
                  beragama. Ia   merupakan    kewajiban
                  agama bagi para pemeluknya. Itulah
                  sebabnya,  dakwah bukan sekadar
                  dari inisiatif pribadi, tetapi harus ada
                  sekelompok orang (tha’ifah) yang
                  menjadi juru dakwah. Wujud dakwah
                  juga bukan hanya usaha peningkatan
                  kapasitas keberagamaan, tetapi harus
                  menembus aspek kehidupan, sehingga
                  gerakan  dakwah mencakup aspek
                                                            Gambar 4.6 Seorang Daiyah sedang
                  ekonomi, sosial, politik, dan keamanan.
                                                                menyampaikan dakwahnya
                      Melalui   pemahaman      tersebut,
                  dakwah harus menyasar ke banyak aspek kehidupan. Misalnya harus
                  menyentuh di bidang politik; mengentaskan kemiskinan; memberdayakan
                  lembaga pendidikan, menekan angka DO (Drop Out) atau bantuan beasiswa;
                  mengedukasi masyarakat agar saling membantu dan bekerja sama, termasuk
                  juga terlibat aktif dalam memerangi ujaran kebencian dan berita-berita hoax.

                  c.  Adab Berdakwah

                  Adab atau etika dakwah yang harus diperhatikan, antara lain:




                   108   Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133