Page 172 - PAI 11 SISWA
P. 172

kecuali mengucapkan kalimat dzikir; serta Kelima, memohon (berdoa) hanya
                  kepada Allah Swt.

                      Selain beberapa risalah tersebut, sedikitnya ada 20 judul buku yang
                  ditulis Syekh Yusuf. Hampir semuanya berbahasa Arab. Di antaranya sebagai
                  berikut:
                  1)  Zubdād al-Asrār fī Tahqīq Ba’d Masyārib al-Akhyār.
                  2)  Tāj al-Asrar fī Tahqīq Masyrab Al ‘Ārifīn min Ahl al-Istibshār.

                  3)  Mathālib as-Sālikīn, Fath Kaifiyyah az-Dzikr.

                  4)  Safīnat an-Najah, menjadi karyanya yang paling populer, yang hingga kini
                      masih banyak diajarkan di berbagai pesantren. Di Museum Pusat Jakarta,
                      juga didapati sekitar 10 manuskrip Syekh Yusuf yang belum diterjemahkan.


                  c.  Jejak dan Langkah Abdus Samad bin Abdullah al-Jawi al-Palimbani

                  1.  Riwayat Hidupnya
                  Syekh Abdus Samad dilahirkan di Palembang
                  (kini masuk wilayah Sumatera Selatan) pada
                  tahun 1116 H/1704 M, dan wafat pada tahun
                  1203 H/1789 M dalam usia 85 tahun. Beliau
                  mendapat pendidikan dasar dari ayahnya
                  sendiri di Palembang atau Kedah (Malaysia).

                      Jika ditelaah dari silsilah, nasab  Syekh
                  Abdus Samad berketurunan Arab, dari jalur
                  ayah. Nama ayahnya adalah Syeikh Abdul
                  Jalil, yang merupakan ulama yang berasal
                    Y    dilant
                  Negeri Kedah (kini Malaysia) pada awal abad
                  ke-18. Sementara ibunya, bernama Radin                 Gambar 5.7
                  Ranti, adalah wanita asli Palembang.             Abdus Samad bin Abdullah
                                                                      al-Jawi al-Palimbani
                      Sementara, nama panjangnya terdapat 3
                  versi, yakni: Abdus Samad al-Jawi al-Falembani, Abdus Samad bin Abdullah

                  al-Jawi al-Falembani, dan Sayyid Abdus Samad bin Abdurrahman al-Jawi.
                      Pendidikannya dilanjutkan di salah satu pondok di Negeri Pattani (kini
                  masuk wilayah Thailand Selatan). Saat itu, di Pattani menjadi pusat menempa



                   152   Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177