Page 139 - PAI 11 SISWA KM
P. 139
3. Memperbanyak dzikir dan doa, membaca shalawat Nabi Saw. atau
deng p seb mimbar.
4. Mendengarkan khutbah dengan seksama. Jangan berbicara, termasuk
jama ap meng tidur
menjadi sia-sia, termasuk tidak memahami isi khutbah. Sabda Rasulullah
Saw.:
َ
َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ ُ ّٰ َّ َ ّٰ َ ْ ُ َ َّ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َّ َ
َ ْ َ
اذإ :لام ُْسو ِ ٛۢܗ للا ܌ܖص ِللا لٞسر نأ :هټځٻأ ،ةر۞رٜ ابأ نأ
ِ
َ
ْ
َ ْ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ
تٞـَ دنق ،بطڛڗ مآ٩٥او ،تصٙأ : ِ ةؽٕڙڑا مٞ٣ وبحاصَ تُم
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
)يراخۙےا هاور(
Artinya: “Sesungguhnya Abu Hurairah menceritakan kepada Sa’id bin
al-Musayyab: Sesungguhnya Rasulullah Saw bersaba: Apabila engkau
berbicara kepada temanmu (saat pelaksanaan) Shalat Jum’at; “diamlah”
padahal imam sedang menyampaikan khutbahnya, maka Jum’atmu
sia-sia (meninggalkan adab shalat jumat dan berkurang pahalanya)”.
(HR. al-Bukhāri)
g. Praktik Khutbah I (Pertama)
Urutan khutbah sebagai berikut.
1. Khatib berdiri di mimbar yang diawali dengan ucapan salam.
2. Khatib duduk kembali saat dikumandangkan adzan.
3. Selesai adzan, khatib berdiri dan membaca rangkaian dari rukun-rukun
khutbah secara tertib (berurutan yang dimulai hamdalah, shalawat, dan
seterusnya). Adapun contoh teks khutbah sebagai berikut.
BAB 4: Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah, Khutbah, dan Tablig 119