Page 6 - Modul Elektronik Interaktif Pemanasan Global
P. 6
A. PENINGKATAN SUHU PERMUKAAN AIR LAUT
Berdasarkan data yang dirilis badan pengamat kondisi samudera dan atmosfer
Amerika NOAA, suhu samudera secara global mengalami peningkatan sebesar 0,02°C pada
Agustus 2019. Permukaan laut mencapai suhu tertingginya sepanjang sejarah pada 2019.
Suhu air laut meningkat 2°C sampai 3°C dibandingkan dengan 3 sampai 5 juta tahun
sebelumnya.
Ekosistem laut merupakan ekosistem yang paling sensitif terhadap peningkatan suhu.
Pemanasan ini terjadi hingga kedalaman 700 meter dari permukaan laut. Berdasarkan
pembagian zona lautan, wilayah kedalaman tersebut merupakan wilayah yang paling tinggi
keanekaragaman hayatinya.
Suhu perairan berpengaruh pada karang. Meningkatnya suhu perairan menyebabkan
karang mengalami pemutihan (bleaching) sehingga karang sulit tumbuh dan rentan penyakit
sehingga terjadi kematian massal. Karang merupakan habitat berbagai biota laut, ketika
karang mengalami kerusakan berarti kehidupa biota laut lainnya terancam.
Beberapa spesies memiliki siklus hidup dan proses reproduksi yang dipengaruhi oleh
suhu. Contohnya adalah udang Krill. Udang ini bereproduksi dalam jumlah yang sedikit jika
suhu perairan meningkat. Begitu pula penyu jenis kelamin anakan penyu dipengaruhi suhu.
Jika suhu perairan hangat maka anakan penyu dominan betina sedangkan jika suhu perairan
dingin maka anakan penyu dominan jantan. Dengan demikian peningkatan suhu dapat
mempengaruhi populasi organisme laut dan bahkan dapat pula menyebabkan kepunahan.
Selain itu pula peningkatan suhu berpengaruh pada penyebaran spesies dan juga penyakit
laut. Pada wilayah tertentu bakteri akan meningkat jumlahnya sehingga mengurangi kadar
oksigen pada wilayah tersebut. Hal ini mengakibatkan organisme lainnya bermigrasi ke
tempat lainnya dan bisa berujung pada kematian.
Modul Elektronik Pokok Bahasan Pemanasan Global
6