Page 27 - sistem saraf 2.ppt
P. 27

RESPONS PARASIMPATIS  DENYUT DIPERLAMBAT  KONTRIKSI (KE NORMAL) KONTRIKSI PUPIL ( KE NORMAL) MENINGKATKAN SEKRESI (KE   NORMAL) MENINGKATKAN SEKRESI (KE   BORMAL) MENINGKATKAN PERISTALTIK (KE   NORMAL) MENINGKATKAN SEKRESI (KE   NORMAL)  BERELAKSASI UNTUK  MEMUNGKINKAN DEFEKASI BERKONTRAKSI UNTUK  MEMUNGKINKAN BERKEMIH  BERELAKSASI UNTUK  MEMUNGKINKAN BERKEMIH  TIDAK ADA  TIDAK ADA  TIDAK ADA  TIDAK ADA  TIDAK ADA















          TABEL PEMBAGIAN SARAF OTONOM











               RESPONS SIMPATIS  DENYUT DIPERCEPAT  BERDILATASI  DILATASI PUPIL  MENURUNKAN SEKRESI  MENURUNKAN SEKRESI  MENURUNKAN PERISTALTIK  MENURUNKAN SEKRESI  BERKONTRAKSI UNTUK  MENCEGAH DEFEKASI BERELAKSASI UNTUK MENCEGAH   BERKEMIH BERKONTRAKSI UNTUK  MENCEGAH BERKEMIH MENGUBAH GLIKOGEN MENJADI   GLUKOSA MENINGKATKAN SEKRESI  BERKONTRAKSI  BERDILATASI  MENINGKATKAN SEKRESI  EPINEFRIN DAN NOREPINEFRIN




























               ORGAN     BRONKUS (OTOT POLOS)   LAMBUNG DAN USUS (OTOT   SFINGTER ANI INTERNA  KANDUNG KEMIH (OTOT   SFINGTER URETRA INTERNA  PEMBULUH DARAH PADA  KULIT DAN VISERA (OTOT   PEMBULUH DARAH PADA
                    OTOT JANTUNG  PUPIL MATA  KELENJAR LAKRIMAL  KELENJAR SALIVA  POLOS)  LAMBUNG DAN USUS   (KELENJAR)  POLOS)  HATI  KELENJAR KERINGAT  POLOS)  OTOT RANGKA (OTOT   POLOS)  KELENJAR ADRENAL
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32