Page 22 - Kelas XI_Sosiologi_KD 3.2
P. 22
memegang teguh nilai-nilai religi dan moral maka tidak dapat diipungkiri
lagi terjadi fenomena yang disebut sebagai kriminalitas.
Adapun sebab-sebab yang menimbulkan tindakan kriminal di
masyarakat antara lain, pemerintahan yang tidak tegas atau korupsi,
tercemarnya perilaku yang sebelumnya dijadikan tokoh dan perubahan
sosial yang menjangkau beberapa aspek kehidupan. Pada pemerintahan
yang korup, tidak jarang banyak pejabat yang terjerat kasus tersebut, namun
ketika dijatuhi hukuman maka pejabat tersebut tidak segan-segan
menggunakan kekayaannya untuk mengurangi rasa keadilan yang
ditegakkan oleh lembaga hukum.
Walaupun tindakan kriminal sering dikaitkan dengan masyarakat menengah
ke bawah, karena suatu hal yang berkaitan dengan kesulitan ekonomi yang
membuat seseorang melakukan hal diluar kewajaran. Pada kenyataannya,
kejahatan tidak selalu melekat pada kalangan masyarakat menengah ke
bawah. Dalam sudut pandang Sosiologi kejahatan yang dilakukan oleh
masyarakat kalangan atas disebut dengan white collar crime (kejahatan
kerah putih). Orang-orang elit yang melakukan tindakan criminal seperti
korupsi, penggelapan uang, penipuan dan lain-lain menganggap dirinya
kebal hukum, karena mereka menganggap dirinya masing-masing memiliki
status atau kekuasaan. Sebaliknya, kejahatan yang dilakukan oleh para
pekerja atau buruh lebih dikenal sebagai blue collar crime (kejahatan kerah
biru), dan dampak yang dihasilkan oleh kejahatan jenis ini tidak terlalu
parah jika dibandingkan dengan white collar crime, karena ambisi untuk
mencapai suatu yang diinginkan tidak terlalu besar.
b. PENANGGULANGAN KRIMINALITAS