Page 21 - SISTEM SIRKULASI
P. 21
Penyempitan pembuluh darah Pembentukan sumbat trombosit
(vascular spasm) (Platelet Plug Formation)
Respon pertama ketika terjadinya pembuluh Trombosit biasanya tidak menempel antara
darah yang rusak adalah penyempitan satu sama lain atau ke dinding pembuluh
pembuluh darah yang dihasilkan oleh darah karena mereka ditolak oleh dinding
kontraksi otot polos pada dinding pembuluh pembuluh darah yang bermuatan positif.
darah. Peristiwa ini membatasi kehilangan Ketika pembuluh darah rusak, jaringan ikat di
darah dari pembuluh yang rusak, karena pembuluh darah terbuka, akibatnya
dapat menutup pembuluh yang benar-benar trombosit tertarik ke situs tersebut dan
kecil dan menghentikan aliran darahnya. menempel pada pada jaringan ikat (yang
Beberapa hal memicu terjadinya reaksi ini. bermuatan negatif) juga menempel antara
Cedera merangsang reseptor nyeri, satu sama lain sehingga sekelompok
b e b e r a p a d i a n t a r a n y a l a n g s u n g trombosit terakumulasi membentuk
menginnervasi pembuluh darah di dekatnya sumbat. Sumbat trombosit dapat
dan menyebabkan pembuluh darah mengerut. mengurangi atau menghentikan pendarahan
Efek ini berlangsung hanya beberapa menit, kecil.
tetapi mekanisme lain mengambil alih pada
saat reaksi ini mereda.
Gambar 8.Tahapan pembentukan sumbat trombosit (Stanley, 2009)
Pembekuan Darah
Pembekuan darah adalah proses ketiga dan paling efektif dalam proses
hemostasis. Sangatlah penting darah membeku dengan cepat ketika pembuluh darah
mengalami kerusakan, tetapi sama pentingnya agar darah tidak menggumpal ketika
tidak ada kerusakan di pembuluh darah. Karena keseimbangan ini, proses pembekuan
darah adalah salah satu proses yang paling kompleks dalam tubuh, yang melibatkan
lebih dari 30 reaksi kimia dan melibatkan juga banyak zat. Walaupun prosesnya
kompleks, pembekuan darah selesai dalam waktu tiga sampai enam menit setelah
pembuluh darah mengalami kerusakan.
Sistem Sirkulasi 15