Page 21 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI APRIL 2023
P. 21
ENSIKLOPEDIA
SYAWALAN
Tradisi Syawalan di Yogyakarta awalnya ditawarkan Pangeran
Sambernyawa saat sungkeman antara Raja dan punggawa istana usai
shalat Idul Fitri
alah satu tradisi yang
masih dilestarikan seba
gian masyarakat Jawa
yang kini juga banyak
Sdiadopsi berbagai ka
langan adalah Syawalan. Pada
hakekatnya tradisi ini datang
setelah muncul inisiatif dari be
berapa kalangan ulama terdahulu
untuk mengemban amanah kea
gamaan yaitu dalam bentuk sila
turahim.
Tradisi Syawalan hadir se
bagai konsep untuk membentuk
masyarakat yang arif menjalani
kehidupan yang penuh dengan dia silaturahim. Namun seiring
tantangan. Menurut Ibnu Djarir de ngan perjalanan wak
(2007), tradisi syawalan diri ntis tu, tra disi Syawalan ke mu
oleh KGPAA Mangkunegara I, yang dian se ring dijadikan ajang
terkenal dengan sebutan Panger per temuan keluarga, masyarakat
an Sambernyawa. mus lim khususnya di Jawa, bah
Dalam rangka menghemat kan di Perkantoran saat memulai
waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, masuk kerja setelah Idul Fitri.
setelah shalat Idul Fitri diadakan Hari ini, Syawalan memiliki ber
pertemuan antara raja dengan macammacam sebutan. Di anta
para punggawa dan prajurit se ranya; Ketupatan, Los Raksasa
cara serentak di balai istana. Da dan banyak nama lainnya di ber
lam acara tersebut semua pungga bagai daerah.
wa dan prajurit dengan tertib dan Pada awalnya tradisi Syawalan
teratur melakukan sungkeman ke dilakukan dari rumah ke rumah
pada raja dan permaisuri. untuk saling maaf memaafkan
Tradisi Syawalan sangat erat usai shalat Idul Fitri. Sekarang tra
sekali kaitannya dengan budaya disi Syawalan dilakukan di tempat
dan agama. Pada awalnya tra yang sudah disepakati oleh mas
disi ini lebih diarahkan pada me yarakat.*
Ramadhan 1444/April 2023 | MULIA 17