Page 249 - BERFIKIR
P. 249
ambil air dan masukkan ke panci, nyalakan kompor, tunggu
sampai mendidih lalu masukkan mie instan dan telur ke
dalamnya, tunggu sampai matang lalu hidangkan. Itu tutorial
yang benar. Sekarang coba kita lakukan hal yang tidak biasa,
masukkan air ke panci, nyalakan kompor, sebelum mendidih
kita masukkan mie dan telurnya, kemudian kita langsung
hidangkan. Apa yang berbeda? Kita tidak akan nafsu makan
melihat mie yang keras, airnya yang masih dingin bercampur
telur yang masih mentah. Begitupun saat kita memasak mie
tersebut terlalu lama, gosong. Itulah kenapa timing begitu
berharga. Dengan waktu yang tepat, sajian mie instan akan
sangat menggugah selera.
Kita bisa analogikan waktu tersebut ke dalam kehidupan kita.
Setiap orang memiliki “timing” yang berbeda, bahkan di umur
yang sama. Ada orang tua yang sering membandingkan
anaknya dengan anak orang lain sambil berkata “tuh liat, dia
pinter juara kelas terus. Umurnya sama dengan kamu, kamu
udah bisa apa?”. Mungkin gw bisa berbaik sangka kalo orang
tua itu memiliki niat baik untuk memotivasi anaknya, tapi cara
yang ditempuh salah. Anaknya akan merasa gagal dalam
kehidupan dan bukannya jadi optimis, malah sering
menyalahkan dirinya sendiri juga keadaan yang dia hadapi.
Kalo anaknya yang suka debat, saat orang tuanya berkata
seperti tadi, dia akan menjawab “tuh liat Megawati umurnya
234