Page 15 - Hebatnya Malaikat
P. 15
Copyright © All Rights Reserved/Penerbit: LPPH Copyright © All Rights Reserved/Penerbit: LPPH
Kisah Si Penderita Kusta "Tuan, bukankah tadinya engkau “Enak saja kamu menuduhku
Kisah Si Penderita Kusta
adalah orang sepertiku, seorang
demikian. Aku menjadi orang
penderita kusta yang miskin. kaya karena mendapat warisan
Ada seorang penderita kusta dari Malaikat kemudian memberinya Kemudian, Allah dari orang yang kaya, tahu!”
kaum Bani Israil bernama Fulan. seekor unta yang sedang menyembuhkanmu dan
Suatu hari, Allah mengutus mengandung. Unta pemberian memberimu kekayaan?" tanya
malaikat yang menjelma manusia malaikat itu kemudian beranak- malaikat. "Tuan, engkau telah berdusta dan
untuk menguji keimanannya. pinak hingga si Fulan menjadi tidak mau mensyukuri nikmat
orang yang kaya raya. Allah!”
"Apa yang paling kamu inginkan Tidak lama setelah
saat ini?" tanya malaikat. Kini, tibalah waktunya Allah peristiwa itu, si Fulan
"Aku ingin sembuh dari penyakit menguji rasa syukur si Fulan
kustaku ini, yang telah membuat terhadap nikmat-Nya. Malaikat kembali menderita
orang-orang menjauhiku.” mendatangi si Fulan dengan www.ebookanak.com/www.katabaca.com DILARANG MEMPERJUALBELIKAN SEMUA ATAU SEBAGIAN KONTEN YANG ADA DI DALAM EBOOK INI! penyakit kusta yang
menyamar sebagai seorang lebih parah dari
Malaikat kemudian mengusapkan penderita kusta. penyakit sebelumnya.
tangannya pada tubuh si Fulan. Orang-orang kembali
menjauhinya karena
Dengan izin Allah, ia pun sembuh “Tuan, hamba orang miskin yang
dari penyakitnya. kehabisan bekal di perjalanan. takut tertular.
Berilah hamba bekal untuk Kekayaannya pun habis
hingga si Fulan jatuh
“Sekarang, kekayaan apa yang melanjutkan perjalanan hamba miskin seperti dulu lagi.
paling engkau inginkan?" tanya ini." ***
malaikat kembali. "Aku ingin kaya
dengan beternak unta," jawab "Maaf, aku tidak bisa memenuhi
Fulan. permintaanmu!" tolak Fulan tegas.
24 25
Naskah: Abu Alifinzie/Layout: Kamil/Illustrasi: Iwa Indrawan Naskah: Abu Alifinzie/Layout: Kamil/Illustrasi: Iwa Indrawan