Page 42 - Perjuangan dan Harapan Transformasi Semenanjung Doberai PBD
P. 42
Tahukah kamu bahwa Kota Sorong sejak dahulu
kala sudah digadang-gadang sebagai ibu kota Provinsi
Irian Jaya Barat, yang kemudian berubah nama menjadi
Papua Barat? Namun rencana itu lepas dari wacana
dikarenakan situasi politik yang kacau dan carut-marut,
sehingga ibu kota saat itu dipindahkan ke Manokwari.
Namun, sebelum lebih lanjut membahas potensi
Kota Sorong, yuk kita ketahui sejenak sejarahnya, agar
semakin kenal dan semakin sayang.
Nama Sorong sendiri berasal dari bahasa Biak
Numfor, yakni kata “Soren”, yang artinya adalah laut
yang terdalam dan bergelombang. Kata Soren tersebut
dahulu kala digunakan oleh suku Biak Numfor yang
berlayar dengan perahu-perahu layar dari satu pulau
ke pulau lainnya, hingga mereka tiba dan menetap di
Kepulauan Raja Ampat.
Kala itu suku Biak Numfor memberi nama daratan
maladum (nama asli Kota Sorong menurut Suku Moi)
dengan sebutan Soren. Kata ini kemudian dilafalkan
oleh para pedagang Tionghoa dan para misionaris dari
Eropa, Maluku, dan Sangihe Talaud dengan sebutan
Sorong.
Pada tahun 1983, di bawah kepemimpinan Bupati
Sorong, Letnan Kolonel Laut Sutaji dan Ketua DPRD
Kabupaten Sorong, Yulianus Sesa, juga inisiasi segenap
30