Page 30 - MADIPA PASCA VALIDASI
P. 30
Cerins
30
SUNGAIKU TAK SEINDAH DULU
Karya: Yunita Kurniawati
yunitakurnia97.blogspot.com
Sungai adalah sumber air tawar dan mengalir dari tempat Setelah hari sudah mulai sore mereka pun pulang.
tinggi ke tempat yang rendah yang menjadi sumber air utama Tiba-tiba mereka melihat sebuah tangki di hulu sungai
di desaku. Air yang bersih dan jernih terdapat kebanggaan yang membuang limbah kotor.
tersendiri bagi warga desa. Apalagi air sungai di desaku Rian : “hei pak, kenapa membuang limbah pabrik di
mengalir langsung dari pegunungan menambah kesejukan sungai, kan jadi kotor?”
dan dinginnya air. Pemilik tangki : “ahh.. kalian tau apa sih, kalau gak di
Setiap hari warga desa memanfaatkan sungai sebagai buang di sungai ya dimana lagi.”
kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi dan sebagainya. Rian : “itu tanggung jawab bapak, kalau punya usaha
Jernihnya air juga dapat dimanfaatkan sebagai air minum. jangan merugikan orang lain. Itu tidak baik pak”
Anak-anak juga senang bermain di sungai, terkadang mereka Orang nakal tersebut akhirnya pergi meninggalkan
berenang ataupun memancing ikan. Rian dan teman-temannya tanpa memberi alasan yang
Sungai adalah tempatku bermain bersama teman- jelas. Mereka sangat sedih melihat sungai tempat bermain
temanku. Kami sangat senang berenang karena bisa membuat mereka telah tercemar oleh limbah. Padahal limbah
badan menjadi sehat karena sering berolahraga renang. pabrik tersebut banyak sekali zat – zat kimia berbahaya
Hampir setiap hari kami berenang di sungai. Sungai juga yang dapat menjadi racun bagi ikan-ikan. Sungai yang
menjadi tempat tinggal puluhan jenis ikan air tawar, maka terkontaminasi zat kimia menjadi keruh dan berbau.
dari itu tak heran jika kami senang memancing di sungai ini. Airnya juga tidak layak dikonsumsi lagi bagi manusia
Rian : “teman-teman, hari minggu kita memancing yuk.” karena akan menimbulkan banyak penyakit, seperti
Budi : “ ayo Ian, lama kita gak memancing. Pasti ikannya diare, sakit perut, sakit kulit dan lainnya.
sudah besar-besar.” Akibat dari ulah manusia, kini sungai menjadi tidak
Dimas : “ayo, aku ikut. Aku ingin memberi ikan untuk ibuku. seindah pemandangan sungai yang dulu. Sungai nampak
Hehehe.” seperti tempat sampah yang keruh dan bau. Sungai juga
Rian : “iya, hari minggu kita berangkat pagi-pagi ya. Jangan tidak bisa menjadi tempat resapan dan menampung air
lupa bawa pancing dan embernya.” lagi. Akibatnya banjir bisa saja melanda desaku. Bukan
Semua : “oke...” hanya banjir, sungai yag kotor bisa menjadi bibit
Namun seiring berjalannya waktu, kini banyak orang-orang penyakit. Warga desa juga tidak bisa memanfaatkan
yang membuang sampah di sungai. Mereka tidak menyadari sungai untuk kebutuhan sehari-harinya lagi.
dampak dari membuang sampah di sungai. Akibatnya banyak
sampah yang mengambang seperti sampah plastik, botol dan
daun-daun.
Ketika hari minggu tiba, Rian dan teman-temannya pun
pergi memancing dan mereka berbincang-bincang sambil
memancing.
Dimas : “eh... aku pikir-pikir, sungai ini kok banyak
sampahnya sekarang ya?” Sumber: http://yunitakurnia97.blogspot.com/
Rian : “iya Dim, ini pasti banyak orang-orang yang membuang yunitakurnia97.blogspot.com
sampah di sungai. Kotor sekali ya?”
Budi : “eh iya, nampak gak indah lagi sungai ini. Humm.”
Rian : “ iya, aku jadi gak mau berenang di sini lagi deh.”
MADIPA - Sungaiku Tercemar, Vol 1 September 2022