Page 42 - Modul Perubahan Lingkungan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Berbasis RAPIE
P. 42
URAIAN MATERI
A. Penanganan Limbah Cair
Berdasarkan wujudnya, limbah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu limbah
cair, limbah gas, dan limbah padat. Limbah yang merupakan sisa kegiatan manusia tidak
selalu berupa bahan yang mengganggu lingkungan, melainkan ada pula berupa bahan
yang masih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Limbah yang masih bermanfaat,
contohnya ampas tahu dan ampas kacang dapat dimanfaatkan untuk membuat oncom
dan makanan ternak; limbah kayu dari industri furnitur dapat digunakan untuk membuat
mainan anak-anak; dan sisa bahan makanan dan sayuran, sampah daun, dan kotoran
ternak dapat dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos.
1 Penanganan Limbah Cair Domestik
a. Cubluk
Cubluk berupa lubang yang diberi
dinding tidak kedap air di bagian atasnya
dan dilengkapi dengan tutup. Limbah dari
jamban langsung dialirkan ke dalam cubluk.
Jika cubluk sudah penuh, limbah dialirkan ke
cubluk lain. Cubluk sebaiknya dibuat dengan
jarak 15 m dari galian sumur agar limbah dari
cubluk tidak mencemari air sumur.
Gambar 32. Contoh Cubluk
b. Tangki septik konvensional Sumber: Pinterest
Tangki septik konvensional berupa bak
kedap air yang dilengkapi dengan pipa
ventilasi dan lubang kontrol. Limbah cair
disimpan selama minimal satu hari di dalam
tangki septik, kemudian dialirkan ke sumur
resapan. Partikel padatan dalam limbah akan
mengendap dan membentuk lumpur tinja. Di
atas tangki septik, diberi lubang pemeriksaan
yang berfungsi sebagai lubang penyedot
tinja.
Gambar 33. Cara kerja tangki septik konvensional
Sumber: Orami
Perubahan & Pelestarian Lingkungan Hidup 36