Page 22 - Creative Modern Marketing Proposal.pdf (2)
P. 22
progres
ANALISIS CPM
Competitive Profile Matrix (CPM)
mengidentifikasi pesaing utama perusahaan dan
kekuatan serta kelemahan khususnya dalam
kaitannya dengan posisi strategis perusahaan
sampel. Bobotnya dan skor tertimbang total
dalam CPM dan EFE memiliki arti yang sama.
Namun, faktor penentu keberhasilan dalam CPM
mencakup masalah internal dan eksternal; Oleh
karena itu, peringkat mengacu pada kekuatan
dan kelemahan, di mana 4 = kekuatan utama, 3 =
kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil , dan 1 =
kelemahan utama. Faktor penentu keberhasilan
dalam CPM tidak dikelompokkan menjadi
peluang dan ancaman seperti dalam EFE. Dalam
CPM, peringkat dan bobot total skor untuk
perusahaan saingan dapat dibandingkan dengan
perusahaan sampel
harga karena banyak konsumen yang peka terhadap harga. Dan faktor ini berhasil
dikuasai oleh Unilever yang mana perusahaan tersebut menyediakan berbagai produk
dengan harga yang beragam sehingga bisa memenuhi kebutuhan di semua kalangan
konsumen. Akan tetapi, harga bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan
dalam persaingan bisnis. Dalam analisis di atas, kita mengambila 10 faktor yaitu ; harga,
pangsa pasar, kualitas produk, budaya inovatif, advertising, desain produk, kualifikasi
dan pengalaman manajemen, hubungan ang terjalin, kapasitas produk, serta kesetiaan
pelanggan. Dima setelah kita melakukan analisis CPM menarik kesimpulan bahwa PT
Unilever dengan total skor 3,5 masih menjadi perusahaan terkuat dibandingkan Loreal
dengan total skor 2,94 serta Jhonson & Jhonson dengan total skor terendah yaitu 2,84.
Sehingga Loreal masih sangat diperlukan untuk mempertimbangkan kembali terkait
harga yang dipatok dan selalu berinovasi agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.