Page 206 - coverFisika
P. 206
e-library SMAN 1 Pringgabaya
e-library SMAN 1 Pringgabaya
e-library SMAN 1 Pringgabaya
e-library SMAN 1 Pringgabaya e-library SMAN 1 Pringgabaya e-library SMAN 1 Pringgabaya
V
Beda tegangan listrik
akan memenuhi persamaan se-
ab
bagai berikut.
Arus listrik yang melalui R akan memenuhi persamaan:
karena
. Maka,
Diagram fasor tegangan V dan arus i untuk rangkaian
resistor murni akan tampak seperti gambar berikut.
e-library SMAN 1 Pringgabaya
e-library SMAN 1 Pringgabaya V = V i sin t V R i = i sin t t Gambar 4.10 e-library SMAN 1 Pringgabaya
Diagram fasor resistor murni
W
W
dan
memiliki
Persamaan
ab
m
m
sudut fase sama atau sefase. Apabila bentuk tegangan
dan arusnya digambarkan pada sebuah grafik akan
diperoleh gambar sebagai berikut.
e-library SMAN 1 Pringgabaya 0 e-library SMAN 1 Pringgabaya e-library SMAN 1 Pringgabaya
V sin t
m
V sin t
m
Gambar 4.11
Grafik sensoida untuk tegangan
(v) dan arus (i) sefage
t
2. Rangkaian Arus Bolak-Balik untuk
Induktor Murni
e-library SMAN 1 Pringgabaya . Selanjutnya, . Maka, tegangan antara e-library SMAN 1 Pringgabaya
e-library SMAN 1 Pringgabaya
Sebuah induktor murni (kumparan) dengan induktansi diri
L dilalui oleh arus
ujungnya sama dengan negatif GGL yang timbul dalam
induktor tersebut. Ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penurunan Hukum Kirchhoff bahwa
. Oleh sebab induktor ini dianggap murni, R = 0 maka
Rangkaian Arus dan Tegangan Bolak-Balik
e-library SMAN 1 Pringgabaya e-library SMAN 1 Pringgabaya 199 e-library SMAN 1 Pringgabaya

