Page 16 - Microsoft Word - Negosiasi dalam Alquran
P. 16
aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di
antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku,
Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah
Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.”
“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya
mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau
mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Percakapan Nabi Isa dengan Tuhannya dalam terjemahan
Surat Almaidah tersebut, mungkin terlihat biasa saja. Apalagi
untuk beberapa orang yang hanya sekilas membaca
terjemahan. Sebenarnya diplomasi seorang hamba kepada
Tuhannya sungguh luar biasa, bagaimana Allah SWT memberi
kesempatan kepada orang kepercayaannya untuk memberi
klarifikasi atas apa yang dilakukan umatnya di dunia.
Menjelang kiamat kelak Allah SWT akan memanggil para
Nabi beserta umatnya masing-masing. Salah satu Nabi yang
akan dipanggil saat itu adalah Nabi Isa AS. Dimulailah dialog
penuh kekuatan super dahsyat ini saat Allah SWT bertanya,
“Hai Isa putra Maryam apakah benar kamu
memproklamirkan, bahwa Dirimu dan Mariyam ibumu
sebagai Tuhan selain Allah SWT?” mendengar pertanyaan
Allah SWT yang memang murka sehingga malaikat merinding
ketakukan. Dengan Kesantunan tinggi yang dimiliki Nabi Isa,
Dia mencoba menjawab pertanyaan Allah SWT karena
sesungguhnya Isa sangat memehami bagaimana murkanya
Allah SWT kepada umatnya. Menjawablah Isa, “Mahasuci
Engkau ya Tuhanku tidak mustahak aku mengatakan yang
bukan hakku, jika pun aku berani mengatakannya tentulah
4 | Lisnur Azizah