Page 14 - Modul Elektronik Mikrobiologi Daya Anti Bakteri Ekstrak Tanaman Jukut Pendul (Kyllinga brevifolia Rottb) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus
P. 14

Kegiatan Pembelajaran
                                                        Pendahuluan

                                  Tanaman berkhasiat obat merupakan bagian dari tanaman

                             baik  sebagian  maupun  keseluruhan  yang  digunakan  untuk

                             pengobatan  secara  tradisional  berdasarkan  pengalaman  dan

                             biasanya  sudah  dilakukan  secara  turun  temurun  (Jumiarni  &
                             Komalasari,  2017).  Indonesia  memiliki  sekitar  3500  tumbuhan

                             berkhasiat  obat  (Badurunasar  &  Santoso,  2017).  Tanaman

                             berkhasiat obat berfungsi untuk mencegah dan meningkatkan

                             sistem kekebalan tubuh melalui kandungan metabolit sekunder

                             yang bersifat antibakteri pada tanaman berkhasiat obat (Salim &

                             Munadi, 2017). Kandungan metabolit sekunder tersebut antara
                             lain: fenol, terpenoid, alkaloid, tanin dan lain sebagainya. Salah

                             satu  tanaman  berkhasiat  obat  yang  dimanfaatkan  oleh

                             masyarakat  adalah  tanaman  jukut  pendul  (Kyllinga  brevifolia

                             Rottb) digunakan untuk mengobati penyakit infeksi pada kulit

                             yang disebabkan oleh bakteri.
                                    Kulit merupakan organ terbesar ditubuh manusia yang

                             memiliki beragam kumpulan koloni bakteri dan sebagian besar

                             bermanfaat untuk manusia, sehingga bisa disebut sebagai flora


                             normal  pada  kulit.  Keberadaan  flora  normal  ini  dapat

                             dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya; kondisi pH kulit


                             yang  rendah,  hasil  sekresi  kelenjar  sibasea,  jumlah  keringat,

                             kebiasaan    membersihkan        kulit   dengan     sabun     yang


                             mengandung  desinfektan  (antibakteri).  Contoh  flora  normal

                             yang  berada  dikulit  antara  lain  Propionibacterium  acnes  dan

                             Staphylococcus aureus. Flora normal dapat berubah sifat menjadi


                             patogen bila terjadi luka pada kulit.







                                                               5
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19