Page 23 - Anemia pada Remaja
P. 23

informasi  lainnya  seperti  nasehat  yang  diberikan  dalam  suatu  brosur  promosi

                        kesehatan melalui suatu kampanye media massa.


                        b.  Menurut Kozier (2010) dalam Putri (2016)

                               Kepatuhan  adalah  perilaku  individu  (misalnya:  minum  obat,  mematuhi

                        diet, atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan kesehatan.


                        Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap aspek anjuran

                        hingga mematuhi rencana.


                        c.  Menurut Taylor (1991) dalam Putri (2016)

                               Mendefinisikan  kepatuhan  terhadap  pengobatan  adalah  perilaku  yang


                        menunjukkan sejauh mana individu mengikuti anjuran yang berhubungan dengan

                        kesehatan atau penyakit.


                        d.  Menurut Delameter (2006) dalam Putri (2016)

                               Mendefinisikan  kepatuhan  sebagai  upaya  keterlibatan  aktif,  sadar  dan


                        kolaboratif dari pasien terhadap perilaku yang mendukung kesembuhan

                               Berdasarkan  penjelasan  para  ahli  diatas,  dapat  disimpulkan  kepatuhan

                        adalah  segala  upaya  atau  tindakan  seseorang  individu  untuk  sadar  mengikuti


                        segala  bentuk  anjuran  dari  tenaga  kesehatan  demi  mendukung  kesembuhan

                        individu tersebut.


                               Dalam  penelitian  ini,  akan  meneliti  kepatuhan  konsumsi  Tablet Tambah

                        Darah  (TTD)  pada  remaja  putri.  Suplementasi  tablet  tambah  darah  (TTD)


                        diberikan dengan tujuan menghindari remaja putri dari resiko anemia. Konsumsi

                        TTD sangat dipengaruhi oleh kesadaran dan kepatuhan remaja putri. Kesadaran


                        merupakan  factor  pendukung  remaja  putri  untuk  mengkonsumsi  secara  baik

                        (WHO, 1998 dalam Siahaan, 2012).






                                                              29
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28