Page 6 - KAMUS_PINTAR_FISIKA_docx_Neat
P. 6

ARCHIMEDES  (Archimedes)
               Archimedes  dikenal  sebagai  ahli  matematika
               terbesar  masa  lalu.  Archimedes  juga  dikenal
               sebagai  insinyur  terkemuka  yang  berhasil
               merumuskan  prinsip  gaya  apung  atau  dikenal
               juga  sebagai  prinsip  kegembiraan.  Kenapa
               disebut  demikian?  Menurut  sejarah,  prinsip
               gaya yang besarnya sama dengan berat zat cair
               yang  dipindahkan    ditemukan  Archimedes
               pada  saat  dia  mandi.  Dia  kemudian  bersorak
               penuh  kegembiraan  atas  penemuan  tersebut.
               Penemuan      Archimedes      lainya    adalah
               penemuan  lensa  yang  dapat  memfokuskan
               cahaya Matahari
















               AREA EXPANSION  (Pemuaian luas)

               Pemuaian  luas  adalah  pertambahan  ukuran  luas

               suatu  benda  karena  menerima  kalor.  Pemuaian
               luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran

               panjang  dan  lebar,  sedangkan  tebalnya  sangat
               kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang

               mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi

               yang  lebar  sekali  dan  tipis.  Faktor  yang
               mempengaruhi  pemuaian  luas  adalah  luas  awal,

               koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan
               pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi, maka koefisien muai luas besarnya sama

               dengan  2  kali  koefisien  muai  panjang.  Untuk  menentukan  pertambahan  luas  dan  volume
                                                                   +
                                                                                     +
                                                                                         
               akhir digunakan persamaan sebagai berikut :   A =  A A 0  dan  A =  A 0 (1  . )
                                                                                          t

                                                            6
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11