Page 318 - Prosiding Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Cirebon Tahun 2022
P. 318

didasarkan pada komitmen dan konsistensi dari orang yang lebih dewasa seperti guru, orang tua,
                  dan masyarakat.
                         Sudah  kita  ketahui  bersama  bahwa  pencapaian  pendidikan  nasional  itu  masih  jauh  dari
                  harapan, apalagi untuk bersaing secara kompetitif dengan perkembangan pendidikan tingkat global,
                  baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pendidikan nasional pada sekarang ini masih memiliki
                  kelemahan  dasar,  bahkan  pendidikan  nasional  menurut  pendapat  banyak  kalangan  bukan  hanya
                  belum berhasil meningkatkan kecerdasan dan keterampilan peserta didik, pendidikan nasional juga
                  gagal dalam membentuk karakter dan watak kepribadian.
                         Maka diperlukan beberapa upaya konkrit yang harus sesegera mungkin dilakukan melalui
                  dunia pendidikan. Agar, penerus bangsa ini semakin kokoh kepribadian dan karakternya. Upaya
                  yang  sederhana  yang  bisa  dilakukan  itu  dimulai  dari  orang  tua,  kemudian  tenaga  pendidik,
                  masyarakat dan pemerintah. Selanjutnya dibarengi dengan niat yang ikhlas dan tekad yang kuat
                  untuk mengubah pola asuh dan perilaku karena ini salah satu modal dalam membentuk perilaku
                  generasi  penerus  bangsa. Oleh  karena  itu  diperlukan  adanya  manajemen  yang  baik  dan  sinergis
                  antar  komponen  pendidikan  yang  terlibat  baik  pendidikan  yang  bersifat  formal,  nonformal  dan
                  informal, baik di lingkungan keluarga,sekolah maupun masyarakat.

                  B.    METODE PENELITIAN
                        Metode yang digunakan menggunakan metode deskriptif kualitatif.  Penelitian deskriptif ini
                  memuat  beberapa  kemungkinan  untuk  memecahkan  sebuah  masalah  yang  aktual  dengan  cara
                  mengumpulkan  data,  menyusun  (klasifikasi),  menganalisis,  dan  menginterpretasikannya.  Teknik
                  yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu studi kepustakaan. Dimana teknik pengumpulan
                  data  dengan  cara  menghimpun  dan  menganalisis  dokumen-dokumen,  baik  dokumen  tertulis,
                  gambar  maupun  elektronik.  Dokumen  tertulis  yang  digunakan   berupa  buku,  jurnal  dan  artikel
                  ilmiah.
                         Kemudian,  metode  penelitian  kualitatif  melalui  riset  (library  research),  yaitu  dengan
                  mengolah  kembali  data  atau  informasi  dengan  cara  mempelajari,  mengkaji  dan  membahasnya.
                  Penelitian  ini juga  menggunakan  metode  deskriptif (content  analysis)  yaitu menganalisa isi  dari
                  objek yang diteliti dari sumber yang relevan. Beberapa data yang sudah diperoleh kemudian diolah
                  kembali  dengan  cara  menganalisis  isi  dari  beberapa  sumber  artikel  untuk  memperoleh  data  dan
                  informasi melalui beberapa tahapan yaitu dengan cara memilih, membandingkan, menggabungkan
                  dan memecah data-data dari temuan yang dianggap relevan.

                  C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
                        Pendidikan karakter di sini memiliki makna yang lebih luas dibandingkan pendidikan moral
                  dan  budi  pekerti.  Karena,  pendidikan  karakter  itu  tidak  hanya  berkaitan  dengan  benar  ataupun
                  salah, melainkan lebih berfokus pada bagaimana cara menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang
                  baik  didalam  kehidupan  sehingga  anak  memiliki  kesadaran  dan  pemahaman  yang  cukup  serta
                  memiliki komitmen untuk menerapkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
                        Kaitannya dengan pendidikan karakter sendiri itu, muncul berbagai macam tentang definisi
                  pendidikan  karakter  oleh  beberapa  ahli.  Diantaranya  menurut  American  Dictionary  of  English
                  Language,  karakter  merupakan  istilah  yang  menunjuk  pada  pengaplikasian  nilai-nilai  kebaikan
                  dalam bentuk tindakan ataupun tingkah laku. Sementara itu menurut Kamus Bahasa Indonesia kata
                  “karakter”  diartikan  sebagai  sebuah  tabiat,  sifat-sifat  kejiwaan,  akhlak,  atau  budi  pekerti  yang
                  membedakan seseorang dengan yang lain.`Kemudian Thomas Lickona mengatakan bahwa karakter
                  mulia mengenai kebaikan (moral knowing), lalu menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan
                  (moral  feeling),  dan  pada  akhirnya  benar-benar  melakukan  kebaikan  (moral  behavior),  dan
                  motivasi (motivation), serta perilaku (behaviors) dan keterampilan (skills)

                                                             308
   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323