Page 139 - Kelas_06_SD_Tematik_9_Menjelajah_Angkasa_Luar_Siswa_Neat
P. 139
Bulan pada lempengan-lempengan batu pada ±400 SM. Sementara pada
±350SM astronom China, Shih Shen mencatat sekitar 800 bintang dalam
katalog bintang pertama.
Salah satu peradaban yang gigih mempelajari alam semesta adalah
peradaban Yunani Kuno. Sekitar ±500 SM-400 M, berbagai teori alam
semesta muncul dari para ilmuwan Yunani. Di antara teori yang ada adalah
Phytagoras dengan teori Bumi bundar, Ptolomeus yang mempelajari
pergerakan planet, dan Aristoteles yang menghasilkan kumpulan hasil
pengamatan para astronom lain.
Gagasan revolusioner yang dicatat sejarah adalah ketika pada tahun 1543
Nicolaus Copernicus memperkenalkan teori bahwa Bumi dan planet-planet
lainnya sebenarnya mengorbit mengelilingi Matahari. Bukanlah Bumi yang
menjadi pusat tata surya, seperti yang dipahami sebelumnya. Gagasan ini
terus dicari tahu oleh astronom di era-era berikutnya. Pada tahun ± 1600
astronom Denmark, Tycho Brahe yang dibantu oleh asistennya, Johannes
Kepler menemukan bahwa planet-planet memang mengorbit Matahari
dalam jalur berbentuk elips. Teori ini diperkuat lagi dengan pembuktian
dari astronom Italia, Galileo Galilei yang menggunakan teleskop untuk
melakukan pengamatan di angkasa luar.
Tidak berhenti pada pengetahuan seputar revolusi Bumi dan planet-
planetnya, rahasia benda langit lain pun diamati dari Bumi. Pada tahun
1682, Edmond Halley mengamati sebuah komet dan dapat menyimpulkan
bahwa komet ini muncul setiap 76 tahun sekali. Komet ini pun dikenal
dengan nama Komet Halley.
Planet-planet dalam tata surya juga dikenal dan dipelajari secara
bertahap. Uranus ditemukan pada tahun 1782 oleh William Herschel,
sementara Pluto yang terjauh baru ditemukan pada tahun 1930, walaupun
setelah pengetahuan semakin berkembang, Pluto kemudian tidak lagi
dikelompokkan sebagai planet.
Berbagai alat dikembangkan sejak teleskop dimanfaatkan oleh Galileo
untuk mengamati angkasa luar. Pada tahun 1918, teleskop Hooker mulai
dioperasikan. Edwin Hubble menggunakannya pada tahun 1920-an untuk
membuat banyak penemuan. Semakin jelas wujud benda di angkasa luar
ketika pada tahun 1990 teleskop angkasa luar Hubble dikirim memasuki
orbit di angkasa luar.
Tidak berhenti di pengamatan dari Bumi, rasa keingintahuan manusia
membuatnya ingin mencoba menapakkan kaki di angkasa luar. Berbagai
teknologi dikembangkan untuk membuka kemungkinan tersebut. Roket
modern pertama yang menggunakan bahan bakar cair ditemukan oleh
Tema 9 Subtema 3: Tokoh Penjelajah Angkasa Luar 133