Page 21 - Sinergi Triple Helix Bangun Ekosistem Kemandirian Obat dan Vaksin dalam Negeri
P. 21
Adapun, Hanny menyebut bahwa jika nanti ada vaksin cacar monyet, maka vaksin itu tidak
diindikasikan untuk masyarakat umum atau masuk dalam program vaksiansi massal seperti
covid-19. Hanya orang-orang yang berisiko tinggi saja yang akan mendapatkannya.
"Karena kita tahu bahwa penularan monkeypox ini harus bersentuhan langsung. Karenanya
orang-orang yang berisiko tinggi dan nakes yang direkomendasikan untuk mendapatkan
vaksin," pungkasnya.
Saat ini sendiri, di Indonesia sudah ada satu pasien yang terkonfirmasi cacar monyet dan 23
suspek. Sementara itu di tingkat global hingga 25 Agustus 2022 tercatat ada sebanyak 46.724
total kasus cacar monyet. Secara rinci, 46.337 kasus berasal dari negara nonendemis dan 387
kasus dari negara dengan riwayat penyakit monkeypox.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan akan menyiapkan sebanyak 10 ribu dosis
vaksin cacar monyet di Indonesia. Namun demikian, vaksin itu belum akan digunakan untuk
vaksinasi massal. Pasalnya, belum ada rekomendasi dari World Health Organization (WHO)
mengenai vaksinasi massal untuk cacar monyet.
"Ada 2 atau 3 negara yang sudah melakukan vaksinasi. Dan kita sedang proses pengadaan dan
harus melalui rekomendasi dari Badan POM. InsyaAllah ada sekitar 10 ribu vaksin yang akan
diadakan di Indonesia," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Nantinya, lanjut dia, vaksin itu akan diberikan kepada orang yang tengah menderita cacar
monyet dan pada orang-orang yang terdeteksi melakukan kontak erat dengan pasien positif
cacar monyet.
Syahril menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan persiapan untuk menghadapi virus
cacar monyet di Indonesia. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Pasalnya,
virus cacar monyet memiliki tingkat keparahan yang rendah.
"Dari laporan kasus cacar monyet, yang meninggal itu 1%. Itu jauh dibandingkan dengan
covid-19 yang kadang-kadang bisa mencapai 10% sampai 15% kematiannya. Dimohon pada
masyarakat tetap tenang bahwa sanya kasus cacar monyet ini sudah kita siapkan baik di
tingkat surveilans, di dinkes puskesmas memiliki kesigapan untuk melakukan deteksi
termasuk preventif edukasi kepada masyarakat," beber dia.
Selain itu, Syahril mengingatkan bahwa cacar monyet tidak hanya menyerang kelompok
tertentu saja. Semua orang berpotensi tertular cacar monyet apabila dirinya berkontak erat
dengan orang yang memiliki gejala ataupun positif cacar monyet.
"Semua orang yang mempunyai kontak erat dengan pasien maka dia punya risiko tertinggi
tertular. Jadi saat surveilans juga kita tidak akan melakukan tracing di kelompok tertentu saja,
tapi semua yang kontak erat. Itu yang perlu ditegaskan," pungkas Syahril. (H-3)