Page 47 - Sinergi Triple Helix Bangun Ekosistem Kemandirian Obat dan Vaksin dalam Negeri
P. 47

LBM  Eijkman  dengan  vaksin  subunit  protein  rekombinan,  serta  vaksin  dari  LIPI  dengan
               metode protein rekombinan modifikasi RBD.

               Kemudian, ITB dengan metode sub unit protein rekombinan dan Adenovirus vector. Lalu UI
               dengan metode pengembangan DNA, mRNA, dan platform virus like-particles.

               Dua yang lain, yakni UGM dengan subunit protein rekombinan, dan dari Unpad dengan dua
               platform protein rekombinan dan peptida, IgY Anti-RBD.

               Namun vaksin tim Unair yang paling cepat berproses untuk mulai memasuki tahap uji klinik
               pada  manusia.  Vaksin  Merah  Putih  Unair  yang  kemudian  diberi  nama  Inavac  sudah  mulai
               melakukan uji klinik pada manusia sejak Februari lalu.

               Menteri  Kesehatan  Budi  Gunadi  Sadikin  sebelumnya  juga  berharap  vaksin  Inavac  yang
               dikembangkan oleh Unair bisa digunakan untuk vaksinasi booster dan vaksin bagi anak usia 3-
               6 tahun.

               Keinginan  itu,  kata  Budi,  lantaran  pemerintah  melihat  masih  jarang  vaksin  yang  bisa
               digunakan bagi anak usia 3-6 tahun di  Indonesia. Sementara secara global, setidaknya baru
               vaksin jenis Sinovac, Moderna, dan Pfizer yang digunakan untuk vaksinasi anak usia di bawah
               6 tahun.

               Sementara untuk penelitian dan uji klinik vaksin BUMN yang kemudian diberi nama Indovac
               rampung  dilaksanakan  di  empat  pusat  studi.  Yakni  Fakultas  Kedokteran  (FK)  Universitas
               Indonesia,  FK  Universitas Diponegoro Semarang,  FK Universitas  Andalas Padang, dan  FK
               Universitas Hasanuddin Makassar dengan total 4.050 subyek relawan secara nasional.

               Vaksin  Covid-19  BUMN  ini  menggunakan  teknologi  Subunit  Protein  Rekombinan  atau
               protein Receptor Binding Domain (RBD).

               Direktur  Utama  PT  Bio  Farma  (Persero)  Honesti  Basyir  juga  sempat  mengatakan  vaksin
               Indovac akan diutamakan untuk pemberian booster dan anak-anak yang belum mendapatkan
               vaksin dosis pertama.

               Lebih lanjut, tim peneliti vaksin Indovac sebelumnya juga melaporkan bahwa pada uji klinis
               fase I berjalan dengan baik.

               Uji  klinis  fase  I  bertujuan  untuk  mengevaluasi  keamanan  dan  preliminary  imunogenisitas
               vaksin, yang melibatkan 175 subjek berusia mulai dari 18 tahun dan dimulai sejak 16 Februari
               2022.

               Selanjutnya, pada uji klinis fase II, bertujuan mengevaluasi dan memilih dosis vaksin terbaik
               untuk berlanjut ke fase III, dengan dua kandidat formula dan melibatkan 360 subjek relawan
               berusia  18  tahun  ke  atas  dan  dimulai  pada  13  April  2022.  Dan  terakhir,  uji  klinis  fase  III
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52