Page 47 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 47
Judul : Bahaya Penyalahgunaan, Pemdaprov Jabar Ajak Masyarakat Buang
Sampah Obat
Nama Media : kompas.com
Tanggal : 1 September 2019
Halaman/URL : https://kilasdaerah.kompas.com/jawa-
barat/read/2019/09/01/14360801/bahaya-penyalahgunaan-pemdaprov-jabar-ajak-
masyarakat-buang-sampah-obat
Tipe Media : Online
KOMPAS.com - Plh. Sekretaris Daerah
Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daud
Achmad mengatakan, swamedikasi
(pengobatan sendiri) yang kurang tepat
menjadi salah satu penyebab utama
munculnya sampah obat-obatan.
"Permasalahan penggunaan obat di
masyarakat ditemukan pada proses
swamedikasi yang dilakukan secara
kurang tepat," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu
(1/9/2019).
Daud menjelaskan, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan lebih dari
60 persen penduduk Indonesia melakukan swamedikasi. Hal ini membuktikan, sebagian
besar masyarakat terbiasa menyimpan obat tanpa resep di rumahnya.
Akibatnya, menurut Daud, proses pemusnahan obat kadaluarsa dan rusak itu menjadi tidak
optimal. Pada akhirnya akan timbul masalah lain, yakni munculnya obat daur ulang.
"Dikhawatirkan terdapat obat yang telah kadaluarsa atau telah rusak, namun tidak
dimusnahkan dengan benar, sehingga dapat menimbulkan masalah pada lingkungan atau
didaur ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tambah Daud.
Kampanye anti penyalahgunaan obat
Untuk mencegah hal itu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Ikatan
Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Barat melakukan kampanye Aksi Nasional Pemberantasan
Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat: 'Ayo Buang Sampah Obat!' di acara Car Free Day
Dago, Kota Bandung, Minggu (1/9/2019).
Lewat aksi itu, BPOM bersama asosiasi profesi dan pihak lainnya ingin mengedukasi
masyarakat bagaimana cara membuang obat dengan benar.
Kepala Balai Besar POM Bandung I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa menyatakan,
membuang sampah obat secara benar merupakan program pemberdayaan masyarakat
dalam rangka Gerakan Waspada Obat Ilegal.
Program itu, menurutnya, merupakan lanjutan dari Aksi Pemberantasan Obat Ilegal dan
Penyalahgunaan Obat yang dicanangkan Presiden Indonesia.
"Jika masyarakat tidak dapat memusnahkan secara mandiri, maka dapat mengembalikan
obat kadaluarsa dan rusak tersebut ke dropbox yang tersedia di apotek bertanda khusus,