Page 205 - Uji Klinik Fase III Vaksin COVID-19 di Indonesia
P. 205
Judul : Jokowi Tinjau Fasilitas Produksi dan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di
Bandung
Nama Media : kompas.com
Tanggal : 11 Agustus 2020
Halaman/URL: https://regional.kompas.com/read/2020/08/11/16204141/uji-klinis-
fase-3-resmi-dimulai-erick-thohir-pastikan-calon-vaksin-covid-19
Tipe Media : Media Online
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo
meninjau kesiapan dan fasilitas produksi vaksin
milik BUMN PT Bio Farma dalam kunjungan
kerjanya ke Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
Jokowi menyebut, kemampuan Bio Farma sebagai
produsen vaksin telah diakui dunia. Produk-
produknya telah menjangkau lebih dari 140 negara
di dunia.
"Saya ingin melihat bagaimana Bio Farma yang telah memproduksi vaksin yang telah
dikirimkan ke 149 negara baik itu vaksin polio, difteri, BCG, dan lain-lain," ujar
Presiden selepas peninjauan di fasilitas produksi Bio Farma, seperti dikutip dari siaran
pers resmi Istana.
Hari ini, uji klinis fase III vaksin Covid-19 sudah resmi dimulai di Indonesia. Dimulainya
uji klinis fase III ini ditandai dengan penyuntikan calon vaksin kepada 20 relawan yang
dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat,
Selasa. Penyuntikan itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, didampingi
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Erick Thohir.
Uji klinis fase III merupakan tahapan terakhir sebelum vaksin bisa diproduksi massal.
Sebelumnya, vaksin yang dikembangkan perusahaan biofarma China Sinovac
Biotech Ltd itu sudah menjalani uji klinis fase I dan II di negeri asalnya.
Jika uji klinis fase III di Indonesia berjalan lancar, maka BUMN PT Bio Farma akan
memproduksi massal vaksin tersebut untuk digunakan di dalam negeri. Ditargetkan
ada 1620 relawan yang akan menjalani uji klinis fase III ini.
Jika uji klinis fase III ini berjalan lancar, maka hasilnya akan segera diregistrasikan ke
Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Setelah lolos di BPOM, vaksin akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma pada
Januari 2021. Perusahaan plat merah itu menargetkan bisa memproduksi 250 juta
dosis vaksin per tahun.

