Page 42 - pembentukan duta kosmetik dan jamu
P. 42
Judul : BPOM Turun ke Sekolah Bentuk Duta Jamu dan Kosmetik Aman
Nama Media : siapgrak.com
Tanggal : 3/16/2022
Halaman/URL : https://siapgrak.com/artikel/Yakx2Ja
Tipe Media : Media Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
bekerja sama dengan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Perguruan Tinggi menggelar program
“BPOM Goes to School and Campus”.
Program itu untuk membentuk duta
kosmetik dan jamu aman dari kalangan
milenial yang berperan untuk mengedukasi
masyarakat cara memilih dan menggunakan
obat tradisional dan kosmetika yang aman.
Acara tersebut disiarkan lewat Youtube
BPOM pada Selasa, 15 Maret 2022.
Pelaksana tugas Direktur Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kiki Yuliati dalam sambutannya mengapresiasi program itu. “Boleh jadi judulnya hanya
jamu dan kosmetika, namun kegiatan ini akan berdampak ganda bagi Indonesia,” ujar Kiki.
Kiki mengatakan dari program tersebut akan lahir duta jamu dan kosmetik yang bisa mengedukasi
masyarakat dalam memilih jamu dan kosmetik yang sehat. Jamu, kata dia, merupakan warisan budaya
yang menurutnya perlu dilestarikan. Dengan adanya program ini, dia mengatakan bisa mempromosikan
banyak produk lokal sebagai kekayaan bangsa.
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan program tersebut adalah upaya BPOM menekan peredaran
produk kosmetik dan jamu yang diproduksi tidak sesuai standar mutu. Saat ini, kata dia, terjadi
peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap obat tradisional, suplemen kesehatan dan kosmetika.
Tingginya kebutuhan itu, ujar Penny, sering disalahgunakan oleh oknum dengan memproduksi dan
mendistribusikan produk yang tidak memenuhi standar keamanan mutu dan manfaat. Hasil
pengawasan BPOM pada 2021 menemukan peningkatan tren pelanggaran iklan kosmetika dan obat
tradisional dibandingkan tahun 2020. Pelanggaran iklan kosmetika sebesar 27,85 persen atau
meningkat 19,89 persen dibandingkan 2020. Iklan Obat Tradisional yang tidak memenuhi ketentuan
sebesar 51,68 persen atau meningkat 41,08 persen dibandingkan 2020.
Penny mengatakan para duta telah melakukan 116 kegiatan yang diikuti 11.060 peserta. Para duta
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi melalui berbagai platform digital khususnya media sosial.