Page 53 - Konferensi Pers Penyerahan Bantuan Satgas COVID-19 dari Badan POM kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19_Neat
P. 53
Judul : BPOM: Sejak 6 Maret, 653 Situs Iklankan Klorokuin dengan
Klaim Berlebihan
Nama Media : beritasatu.com
Tanggal : 8 April 2020
Halaman/URL : https://www.beritasatu.com/kesehatan/618433/bpom-sejak-6-
maret-653-situs-iklankan-klorokuin-dengan-klaim-berlebihan
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) melakukan
patroli siber terhadap peredaran
obat di media daring, terutama
obat klorokuin dan sejenisnya yang
saat ini dipakai untuk penanganan
Covid-19. Kepala BPOM Penny
Kusumastuti Lukito mengatakan,
banyak sekali obat yang beredar di
media daring yang merupakan obat
keras yang tidak boleh diberikan
bebas dan tetap harus diawasi oleh petugas kesehatan.
Selama 6 Maret hingga 2 April, patroli siber tersebut menemukan 653 situs yang
mengiklankan obat klorokuin dan sejenisnya dengan klaim secara berlebihan. Hal itu
ia katakan dalam rapat virtual bersama Komisi IX DPR, Rabu (8/4/2020).
BPOM juga melakukan uji cepat menggunakan rapid test (minilab) untuk obat
klorokuin dan oseltamivir tablet yang digunakan sebagai pengobatan Covid-
19. Rapid test ini dilakukan oleh BPOM Pusat di Jakarta maupun 33 balai POM yang
tersebar di seluruh daerah, untuk melihat kadar kualias dari obat Covid-19 tersebut.
Penny mengatakan, saat ini industri obat kesulitan mendapatkan bahan baku.
Karena itu BPOM berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI
di India agar bahan baku obat klorokuin dan hidroksiklorokuin tetap dapat diirimkan
ke Indonesia. Saat ini, kedua bahan baku obat ini telah direstriksi oleh pemerintah
India.
Simplikasi dan percepatan juga dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) terhadap obat-obatan untuk penanganan Covid-19. Penny mengatakan, di
tengah wabah ini pihaknya terus melakukan pengawasan premarket secara rutin
sampai ke sarana produksi untuk memastikan obat-obat yang digunakan dalam
penanganan Covid-19 tetap terjamin kualitas dan keamanan.BPOM juga melakukan
pengawasan terhadap masuknya obat-obat donasi oleh perusahaan besar farmasi
maupun industri baik di dalam negeri maupun dari luar negeri.
“Sejak 23 Maret 2020 BPOM telah melakukan pemeriksaan terhadap obat donasi di
Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma,” kata Penny.