Page 28 - Kunjungan Kerja Badan POM ke Timur Tengah
P. 28

sangat gigih dalam menggagas penyelenggaraan forum Regulator Obat negara
               anggota OKI. Setelah pertemuan ini, baik Badan POM dan Sekretariat OKI sepakat
               untuk melakukan upaya bersama guna mewujudkan kemandirian serta akses obat
               dan vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu di negara anggota OKI.

               Pada kesempatan ini, Musa Kulaklikaya juga mengusulkan untuk menambahkan
               topik  pengembangan  dan  pemanfaatan  obat  herbal/tradisional  sebagai  terapi
               komplemen.  Penny  K.  Lukito  menyambut  baik  usulan  tersebut  mengingat
               Indonesia merupakan negara dengan biodiversity terbesar kedua di dunia. Selain
               itu pengembangan obat herbal berbasis riset di Indonesia sudah dikembangkan
               oleh beberapa Industri Farmasi dan Badan POM telah memiliki sistem regulatori
               obat herbal/tradisional.

               Sejalan dengan prioritas pengembangan industri obat herbal, jamu dan fitofarmaka
               di Indonesia, maka Indonesia siap untuk di depan mendorong inisiatif ini dalam
               forum NMRAs OKI.

               Kunjungan Badan POM ke markas besar Sekretariat OKI ini merupakan komitmen
               Badan POM untuk mewujudkan visi Indonesia 2019-2024 yang telah disampaikan
               pada pidato pertama Presiden Republik Indonesia terpilih Joko Widodo.

               “Kami berharap peningkatan kerja sama Badan POM dengan otoritas obat dan
               makanan berbagai negara dan organisasi internasional akan meningkatkan peran
               strategis Indonesia serta meningkatkan akses pasar/ekspor Obat dan Makanan ke
               pasar internasional,” kata Kepala Badan POM Penny Lukito.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33