Page 52 - Kunjungan Kerja Badan POM ke Timur Tengah
P. 52
Judul : Badan POM Kerja Sama Pengawasan Obat Makanan dengan Saudi
Nama Media : gatra.com
Tanggal : 06 Oktober 2019
Halaman/URL: https://www.gatra.com/detail/news/449244/kesehatan/badan-pom-
kerja-sama-pengawasan-obat-makanan-dengan-saudi
Tipe Media : Media Online
Riyadh – Gatra.com – Badan
Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM) mulai membangun
kerjasama pengelolaan pengasawan
keselamatan makanan dengan
Kerajaan Arab Saudi. Menurut
Kepala Badan POM RI, Penny K.
Lukito, setidaknya ada lima alasan
kuat yang menjadi latar belakang
kerja sama strategis antara Arab
Saudi dan Indonesia di bidang
regulatori obat dan makanan.
Yang pertama, Arab Saudi dan Indonesia adalah negara muslim. Kedua, Arab Saudi
dan Indonesia mempunyai hubungan yang erat. Ketiga, Arab Saudi dan Indonesia
merupakan negara anggota G20.
Keempat, pengawasan obat dan makanan di Arab Saudi dan Indonesia dilaksanakan
oleh satu lembaga independen. Terakhir, kedua lembaga pengawas obat dan
makanan.
Akhir September lalu, dua pimpinan tertinggi lembaga pengawas obat dan makanan
di Arab Saudi dan Indonesia melakukan pertemuan bilateral di Riyadh. “Saudi Food
and Drug Administration (SFDA) dan Badan POM mempunyai kekuatan spesifik di
bidangnya dan unggul di regional masing-masing, sehingga dapat saling mengisi dan
memberi dalam kepentingan yang mutual, ” kata CEO SFDA, Prof. Hisham bin Saad
Al-Jadhey saat bertemu dengan Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito di Riyadh
Senin (30/9).
Pertemuan bilateral kedua lembaga pengawas obat dan makanan tersebut dilakukan
usai acara pembukaan SFDA Annual Conference & Exhibition 2019 di Riyadh
International Convention and Exhibition Center dimana Kepala Badan POM hadir
sebagai tamu kehormatan.
Kepala Badan POM menyampaikan bahwa pertemuan Kepala Badan Pengawas Obat
Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)/The First Meeting of the Heads
of National Medicine Regulatory Authorities (NMRAs) from Organization Islamic
Cooperation (OIC) Member States yang diselenggarakan di Jakarta tahun lalu,
berjalan dengan sukses karena mendapat respon antusiasme dari 30 negara anggota
OKI yang hadir.