Page 30 - Badan POM Gandeng E-Commerce dan Marketplaces
P. 30
Judul : BPOM temukan 4.063 situs obat tidak sesuai ketentuan
Nama Media : antaranews.com
Tanggal : 17 Oktober 2019
Halaman/URL: https://kalsel.antaranews.com/berita/125882/bpom-temukan-4063-
situs-penjualan-obat-tidak-sesuai-ketentuan
Tipe Media : Online
Jakarta (ANTARA) - Badan
Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) sudah menjaring 4.063 situs
yang menjual obat yang tidak sesuai
dengan ketentuan dan sebagian
besar ditemukan di marketplace atau
lapak daring.
"Selama dari tahun 2018 sampai
dengan 2019, satu tahun kurang
lebih ada 4.063 situs yang menjual
obat yang tidak sesuai dengan
ketentuan. Ini hanya obat, apalagi yang lain. Sebanyak 3.580 ditemukan di
marketplace," ujar Kepala BPOM Penny Lukito ketika ditemui usai acara
penandatanganan nota kesepahaman dengan marketplace di Gedung BPOM, Jakarta
pada Kamis.
Temuan itu adalah hasil pengawasan dari tim patroli siber BPOM yang dibentuk pada
2018. Semua hasil temuan tersebut sudah dilaporkan ke Kemkominfo dan sekitar 70
persen sudah diturunkan.
Berdasarkan hal itu, dia menegaskan bahwa upaya preventif dan pengawasan
seharusnya sudah ditekankan sejak awal. Hal tersebut bisa dilakukan bila para
pengelola marketplace atau lapak daring juga ikut melakukan pengawasan bersama
dengan BPOM.
Karena kebutuhan tersebut, BPOM menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia
(Indonesian E-Commerce Association/idEA) serta beberapa aplikasi dan situs lapak
seperti Bukalapak, Tokopedia, Gojek, Grab, Klikdokter dan Halodoc untuk melakukan
kerja sama pengawasan ketat yang diresmikan dalam acara penandatanganan hari
ini.
Pengawasan perlu dilakukan karena Internet kini digunakan oleh oknum tidak
bertanggung jawab untuk memperjualbelikan produk ilegal yang dapat
membahayakan konsumen.
Karena itu perlu pengawasan yang lebih ketat untuk penjualan secara daring, yang
membutuhkan perhatian para pengelola lapak daring untuk menyeleksi produk yang
diperbolehkan dijual di situs atau aplikasinya.