Page 47 - Presskonpress Tingkatkan Angka Kesembuhan dan Turunkan Angka Kematian Pasien COVID-19, Badan POM Terbitkan Izin Penggunaan dalam Kondisi Darurat Obat 5 - 6 Oktober 2020_Neat
P. 47

Judul                 : BPOM Izinkan Obat Favipiravir dan Remdesivir untuk Mengobati COVID-19

               Nama Media            : idntimes.com

               Tanggal               : 6 Oktober 2020

               Halaman/URL          : https://www.idntimes.com/news/indonesia/dini-suciatiningrum/bpom-
                                      izinkan-obat-favipiravir-dan-remdesivir-untuk-mengobati-covid

               Tipe Media            : Online



                                                         Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                         (BPOM)  telah  menerbitkan  izin  penggunaan
                                                         obat Favipiravir dan Remdesivir untuk terapi
                                                         COVID-19  dalam  kondisi  emergensi  atau
                                                         darurat.

                                                         Kepala  Badan  POM  Penny  Kusumastuti
                                                         Lukito mengungkapkan, obat tersebut terbukti
                                                         melalui  uji  klinik  menunjukkan  manfaatnya
                                                         dalam menyembuhkan pasien COVID-19.
               "Favipiravir  untuk  pasien  derajat  ringan  dan  sedang  yang  dirawat  di  rumah  sakit,
               serta Remdesivir untuk pasien derajat berat yang dirawat di rumah sakit," ujar Penny
               dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Senin (5/10/2020).

               1. BPOM terbitkan izin penggunaan dalam kondisi emergensi

               Penny menerangkan, Badan POM telah menerbitkan izin penggunaan dalam kondisi
               emergensi (Emergency Use Authorization/EUA) Favipiravir kepada Industri Farmasi
               PT Beta Pharmacon (Dexa Group) dengan merek dagang Avigan®, dan kepada PT
               Kimia  Farma  Tbk, yang  saat  ini  sudah  memproduksi  produk  generik  Favipiravir  di
               Indonesia.

               "Sedangkan  untuk  Remdesivir,  telah  diberikan  EUA  sejak  tanggal  19  September
               kepada  Industri  Farmasi PT  Amarox  Pharma  Global,  PT Indofarma,  dan  PT  Dexa
               Medica," imbuhnya.

               2. BPOM terus awasi penyaluran dan peredaran obat
               Lebih lanjut Penny memaparkan, EUA merupakan persetujuan penggunaan obat atau
               vaksin saat kondisi darurat kesehatan masyarakat, dalam  hal ini pandemik COVID-
               19.

               Terhadap  produk  yang  telah  mendapatkan  EUA,  Badan  POM  terus  melakukan
               pengawasan penyaluran dan peredaran sejak dari industri farmasi, pedagang besar
               farmasi, dan sarana pelayanan kefarmasian.
               Pengawasan dapat dilakukan melalui evaluasi pelaporan realisasi importasi, produksi,
               dan distribusi obat yang disampaikan kepada Badan POM.

               3. Badan POM mewajibkan industri farmasi untuk menjamin mutu obat
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52