Page 188 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 188
Karya dan Kinerja
Melewati Multi Krisis:
Pandemi COVID-19
Sedangkan untuk vaksin jadi, sampai akhir tahun 2022,
BPOM RI telah menerbitkan 45 (empat puluh lima) SAS dan
355 (tiga ratus lima puluh lima) SKI. Jumlah pemasukan vaksin
jadi melalui SAS sejumlah 44.021.320 dosis dan 320.415.970
do sis melalui SKI, sehingga total pemasukan vaksin jadi adalah
364.437.290 dosis.
2.7. KOLaBOrasi Dan KreDiBiLiTas inTernasiOnaL
UnTUK PrODUK OBaT aMan Dan BerDaya saing
BPOM RI terus memastikan obat dan vaksin yang akan di gu-
nakan di Indonesia adalah obat dan vaksin dan yang aman, ber-
khasiat, dan bermutu. Pada saat awal pandemi, banyak diterapkan
ke bijakan pembatasan pergerakan manusia dan barang. Aki-
bat nya, pengiriman bahan baku obat dari negara produsen juga
terkena dampak kebijakan tersebut. Untuk menangani masalah
kelangkaan bahan baku tersebut, berbagai cara telah dilakukan
oleh BPOM RI, diantaranya dengan membuka dan meningkatkan
kerja sama baik bilateral maupun multilateral melalui pertemuan
internasional dan komunikasi intens dengan berbagai negara.
Ada 22.000 peserta dengan keberagaman kebangsaan. Ga-
nas nya persebaran virus SARS-CoV-2 itu membuat hampir semua
negara bergandengan tangan. Mereka bergandengan tangan un tuk
bisa mengakhiri pandemi COVID-19 ini, termasuk negara- ne gara
anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI). Salah satu upa ya yang
paling penting adalah memastikan ketersediaan dan ke ter jang-
kauan obat dan vaksin COVID-19. Di sinilah peran Badan Regulator
Obat Nasional atau National Medicine Regulatory Autho rities
(NMRA) di setiap negara dituntut berperan dalam meng awal dan
mewujudkannya.
Oleh karena itu, BPOM RI pun memprakarsai workshop vir-
tual dengan tema Enhancing Collaboration in Research, Manu fac
turing, Management of Medicines and Vaccines in the OIC Member
States yang diadakan pada 9-10 Desember 2020. Workshop ini
diadakan untuk menjadi platform berbagi inisiatif antar negara
anggota OKI terkait penanganan pandemi COVID-19, serta men-
do rong kolaborasi dengan fokus pada penyediaan aksesibilitas dan
keterjangkauan obat dan vaksin COVID-19 di negara anggota OKI.
144