Page 78 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 78
Karya dan Kinerja
Melewati Multi Krisis:
Pandemi COVID-19
RI mendapatkan izin prinsip Menteri Pendayagunaan Apa ratur
Negara dan Reformasi Birokrasi yang menyetujui pe ning katan kla-
sifikasi8(delapan)LokaPOMdikabupaten/kotasetingkateselon
IV menjadi Balai POM setingkat eselon III, yaitu Pa ya kum buh,
Tangerang, Tasikmalaya, Bogor, Surakarta, Kediri, Jember, dan
Palopo. Selain itu, juga terdapat pembentukan 3 (tiga) Loka POM
baru di Kabupaten Sambas, Belu, dan Sumba Timur.
Kebutuhan peningkatan klasifikasi dan pembentukan UPT
BPOM RI di daerah mempertimbangkan: 1] aspek teknis pengawasan
obat dan makanan; 2] aspek sosial (rekomendasi pemerintah dae-
rah dan sumber daya manusia); 3] aspek ekonomi (jumlah fasilitas
pro duksi dan distribusi obat dan makanan serta anggaran), dan 4]
aspekgeografis(tingkatrisikodaerah,keterjangkauanpengawasan,
kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata prioritas nasional,
dan kawasan perbatasan negara). Sampai dengan tahun 2023, UPT
BPOM RI di daerah berjumlah 76 UPT yang terdapat di 37 provinsi
yang ditetapkan dengan Peraturan BPOM RI Nomor 19 Tahun
2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja pada BPOM RI.
1.6.2. Membangun Sumber Daya Manusia Andal
Guna memperkuat fungsi pengawasan obat dan makanan,
BPOM RI bekerja sama dengan berbagai stakeholders secara na sio-
nal maupun internasional. Salah satunya adalah kerja sama dengan
University of Wisconsin-Madison (UW-Madison) mengenai pro g-
Kepala BPOM RI Menandatangani MoU dengan University of Wisconsin-
Madison (UW-Madison) (23/09/2021).
34