Page 31 - Label Pangan
P. 31
30
Judul : Kemasan Pangan Wajib Cantumkan Informasi Garam Gula Lemak
Nama Media : republika.co.id
Tanggal : 4 September 2019
Halaman/URL : https://nasional.republika.co.id/berita/px9vr7368/kemasan-pangan-wajib-
cantumkan-informasi-garam-gula-lemak
Tipe Media : Online
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membuat Peraturan
Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor 22 tahun 2019 tentang informasi nilai gizi pada label
pangan olahan. Artinya kemasan pangan dan minuman olahan kini wajib mencantumkan informasi
kandungan kadar garam gula lemak (GGL).
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, setelah peraturan ini ada, semua kemasan produk pangan
dan minuman olahan harus mencantumkan GGL. "Kemasan pangan dan minuman olahan ini wajib
mencantumkan label GGL karena ini bagian dari izin edar. Kami awasi pencantumannya, baik di pre
market hingga post market," ujarnya saat konferensi pers sosialisasi pelabelan nilai gizi label pangan
olahan, di Jakarta, Selasa (3/9).
Ia menambahkan, BPOM sengaja membuat aturan ini karena GGL ikut menyebabkan prevalensi
penyakit tidak menular (PTM) yang semakin meningkat, bahkan hingga 70 persen di dunia menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) dan bisa menyebabkan kematian. Peningkatan kasus PTM ini, dia
menambahkan, sama seperti hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 lalu
yang menyatakan prevalensi PTM terus meningkat signifikan.
Konsumsi GGL juga mempengaruhi dua hal yaitu balita bertubuh pendek (stunting) dan sebaliknya
kalau dikonsumsi berlebihan juga bisa menyebabkan obesitas dan dalam jangka panjang bisa
menyebabkan PTM. Dia menegaskan aturan yang menginformasi dan mengedukasi masyarakat
kandungan gizi ini harus ditegakkan supaya masyarakat bisa memilih produk yang sehat.
"Kami buat informasi GGL semudah mungkin dan bisa dibaca masyarakat. Misalnya kalau sebuah
produk pangan mengandung banyak gula maka labelnya akan berwarna merah dan diharapkan
mengedukasi masyarakat mengenai produk yang akan dipilih," ujarnya.
Meski aturan ini sudah berlaku dua pekan lalu, pihaknya mengaku baru produk-produk minuman siap
konsumsi seperti jus dalam kemasan, teh dalam kotak dan mi instan yang telah mencantumkan label
GGL. Ia menyebut pangan jenis ini yang paling banyak dikonsumsi. Kendati demikian, ia menyebutkan