Page 103 - Pengawalan Badan POM dalam Penyediaan Vaksin COVID-19
P. 103

Sebelumnya,  Menteri  Kesehatan  Terawan  Putranto  mengatakan  persiapan  detail
               untuk program vaksinasi ini terus dilakukan, dengan prioritas para tenaga kesehatan
               dan aparat keamanan yang berada di garis terdepan dalam penanganan Covid-19.

               Menkes  dan  jajarannya  telah  menyiapkan  program  vaksinasi  Covid-19  dan
               mengambil langkah untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia dan
               akan  segera  melakukan  simulasi  di  beberapa  puskesmas.  Sejak  akhir  September
               2020  juga  telah  dilaksanakan  pelatihan  kepada  tenaga  kesehatan  mengenai  tata
               cara vaksinasi Covid-19.

               "Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di
               garda terdepan, yaitu medis dan paramedic, pelayanan public, TNI/Polri, dan seluruh
               tenaga pendidik" kata Menkes Terawan dalam keterangan pers, Senin (12/10/2020).

               Untuk  menjaga  akuntabilitas  pengadaan  vaksin,  maka  vaksin  yang  dibayarkan
               pemerintah  maupun  yang  mandiri  tetap  harus  melalui  Bio  Farma,  sebagai  BUMN
               yang ditunjuk untuk pengadaan vaksin.

               Sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas, dalam waktu dekat Bio Farma
               diminta memaparkan kepada publik mengenai biaya pembelian vaksin dari semua
               mitra  kerjasamanya.Terawan  mengatakan  mereka  yang  di  garda  terdepan  dan
               peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung
               biaya vaksinnya oleh Pemerintah.

               Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm akan diambil dari data uji klinis di UAE
               karena  diproduksi  di  sana.  Kehalalan  vaksin  Sinovac  dan  Cansino  akan  dijamin
               melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan
               vaksin  G42/Sinopharm.  "MUI-nya  Abu  Dhabi  sudah  menyatakan  no  issue  dengan
               kehalalan vaksin G42," ucap Dirut Bio Farma Honesti Basyir.

               Sementara  soal  kehalalan  vaksin,  tim  inspeksi  yang  terdiri  dari  unsur  BPOM,
               Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma akan bertolak ke Tiongkok pada tanggal
               14  Oktober  2020  untuk  melihat  kualitas  fasilitas  produksi  dan  kehalalan  vaksin
               produksi Sinovac, dan Cansino.

               Sebelumnya  Direktur  Registrasi  Obat  BPOM  Lucia  Rizka  Andalusia  juga
               mengatakan  BPOM  memastikan  fasilitas  produksi  vaksin  Covid-19,  dan
               ketersediaan vaksin dan komitmen terhadap pemenuhan aspek khasiat keamanan
               dan  mutu  vaskin.  Apalagi  di  masa  pandemi  memungkinkan  diberikan  izin  darurat
               penggunaan sesuai aturan BPOM 27/2020.

               Izin  ini  diberikan  karena  semua  obat  dan  vaksin  yang  diberikan  masih  dalam
               pengembangan.  Namun  obat  dan  vaksin  yang  diberikan  harus  disertai  bukti
               keamanan  khasiat  dan  mutu  yang  memadai  sehingga  sudah  dapat  digunakan
               meskipun  harus  tetap  dilakukan  pemantauan  khasiat  dalam  populasi  yang  lebih
               besar dan keamana yang lebih ketat.

               "BPOM berhati-hati dalam percepatan ketersediaan obat dan mendapatkan vaksin
               ini terhadap produk yang mendapat EUA. BPOM melakukan pegawasan penyaluran
               dan peredaran sejak masuk dari luar negeri serta proses produksi, serta distribusi
               oleh pedagang besar farmasi dan pendistribusian di sarana kefarmasian," katanya.
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108