Page 14 - monitoring Isu 25-29 Juli 2022
P. 14
Isu
Isu
Isu
#1
#1
Eksportir Minyak #1
Butuh Persetujuan Ekspor
Kronologis
(26/7) Sekjen Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (Gapki) Eddy
Martono mengatakan para pengekspor minyak sawit mentah kesulitan
memperoleh kapal angkut sehingga membutuhkan kebijakan yang dapat
mempercepat persetujuan ekspor, di samping penghapusan DPO dan
DMO.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkii Hasan mengaku dapat
mempertimbangkan pencabutan DMO, asalkan para pengusaha
berkomitmen memenuhi stok dalam negeri. Menurutnya, jika DMO
dicabut, maka ekspor bisa cepat.
Ketua Umum Asosiasi Gabungan Petani Kelapa Sawit Indonesia Gulat
Medali Emas Manurung, mengatakan jalan keluar untuk menaikkan
harga TBS adalah melalui percepatan pengosongan tangki. Namun,
masalah daya tahan buah sawit yang hanya 2x24 jam juga menjadi
masalah.
Ketua Umum DPP Indonesia National Shipowners Association (INSA)
Carmelita Hartoto menepis isu kelangkaan kapal untuk ekspor CPO.
Menurutnya yang penting adalah kepatian ketersediaan komoditas dan
percepatan izin ekspor agar bisa memesan slot kapal. Meski harga sewa
kapal tinggi, namun pasokan dan permintaannya masih wajar. Adapun
alternatif untuk mempercepat ekspor adalah dengan mengirim produk
dalam kemasan.
Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI)
Tungkot Sipayung mengamini ketersediaan kapal tidak jadi masalah.
Namun, jika stok CPO yang menumpuk harus keluar dalam waktu dekat,
kebutuhan kapal tentu lebih banyak dari biasanya. Ia menilai solusi
tercepat untuk masalah penumpukan stok CPO adalah menerapkan
program biodiesel B35 dan B50. Ia menyarankan agar Indonesia tidak
mem-ush out stok ke pasar dunia, lebih baik digunakan di dalam negeri
untuk biodiesel.