Page 16 - HANDOUT ZURHIDAYATI PERTEMUAN 1.docx
P. 16

2. Hutan Hutan Adat Desa Buluhcina Kabupaten Kampar



                         Di Desa  Buluhcina Kabupaten Kampar Provinsi Riau terdapat hutan adat yang begitu asri
                dan masih terjaga keindahan alamnya. Di Hutan adat Buluhcina banyak tumbuhan rimbun dan

                pepohonan  yang  ukurannya  besar-besar  bahkan  umurnya  ada  yang  ratusan  tahun.  Hutan  adat

                Buluhcina berisi ratusan pohon kayu yang menjulang tinggi. Hutan adat Buluhcina juga terdapat

                berbagai jenis satwa liar seperti, gajah, rusa, kijang, monyet, siamang, musang, trenggiling, landak,

                dan tupai. Jika ada yang ingin mengunjungi tempat ini masyarakat Buluhcina melayani pengunjung

                untuk    berwisata  di  Hutan  adat  Buluhcina  ini  tanpa  di  pungut  biaya  sedikit  pun,  hanya  saja

                pengunjung tidak boleh membuang sampah sembarangan dan harus menjaga ketat kebersihan.

                Namun walaupun begitu hutan adat Buluhcina ini memiliki beberapa larangan yaitu:

                1.  Tidak boleh menebang pohon sembarangan walaupun pohon tersebut berada di tanah milik

                    pribadi. Jika ingin menebang atau mengambil pohon (pohon besar) harus mendapat izin dari

                    pihak masyarakat yaitu datuk atau ninik mamak.

                2.  Pohon kayu yang berada di hutan adat tidak boleh diambil atau diperjual belikan, kecuali pohon

                    yang diambil dipergunakan untuk membangun rumah warga yang tidak mampu.

                3.  Tidak boleh berburu hewan yang ada didalam hutan.

                4.  Pengunjung yang datang tidak boleh masuk hutan diatas jam 17:00 WIB.

                         Jika larangan Hutan adat Buluhcina dilanggar maka akan mendapatkan sanksi dari datuk atau

                ninik mamak. Datuk atau ninik mamak merupakan seorang pemimpin informal atau pemuka adat

                yang memiliki peranan yang cukup besar di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial budaya, baik

                di lingkungan persukuannya selaku kepala suku maupun dilingkungan negerinya sendiri.


















                                                                    7
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21