Page 67 - Update e-book Whole language FIX_Neat
P. 67
K E B I A S A A N S E L L A
MEMBACA NYARING
Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring secara bergantian!
Hampir setiap hari, bunda selalu mengingatkan Sella
untuk memeriksa buku dan perlengkapan sekolah saat
hendak berangkat. Tak jarang, Bunda juga ikut
membantu Sella menyiapkan perlengkapan nya karena
takut terlambat. "Coba kalau kamu siapkan kemarin
malam, pasti nggak akan panik begini," keluh Bunda.
Wajah Sella berubah sedikit cemburu. Suatu malam, telepon rumah berdering. Ternyata itu
dari Kakek. Setelah menjawab telepon, Bunda menjelaskan, "Nenek sakit dan dirawat di
rumah sakit. Bunda harus ke Solo besok pagi-pagi untuk menemani Kakek dan Nenek. Sella
sama Ayah, ya." Malam ini juga, Bunda berkemas. Sebenarnya, Sella tidak suka ditinggal
Bunda. Tapi, apa boleh buat. Bunda memang harus menemani Kakek dan Nenek. Pagi-pagi,
bunda sudah berangkat. Sella pun bersiap berangkat sekolah. " Sella, ayo, habiskan
sarapannya," kata ayah yang juga sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. Setelah
sarapan, Sella malah panik. "Aduh, kuasku mana? Hari ini ada pelajaran melukis," katanya
panik sambil mondar-mandir. "Aduh, benar juga kata Bunda. kalau aku menyiapkan dari
semalam, pasti nggak akan panik begini. Seandainya ada bunda dirumah," gerutu Sella.
Ayah yang ikut membantu mencari kuas pun menghela napas. Sella terpaksa mengikuti
ajakan Ayah untuk berangkat meskipun kuasnya tidak ketemu Ayah khawatir terjebak macet
dan terlambat.
Setibanya di sekolah, Sella sedih karena tidak bisa melukis seperti teman-temannya. Point
persentasi Sella pun dikurangi oleh ibu guru. Esok harinya, lagi-lagi Sella masih saja heboh
kali ini, hasduk pramukanya hilang. Akibatnya point kelompok Sella dikurangi karena tidak
disiplin dalam memakai seragam. Tentu saja teman-teman Sella jadi kesal. "Kok bisa nggak
dipakai, sih? Nggak disiapkan ya sedari malam?" Kata Mira. Sella diam saja. Kali ini, Sella
benar-benar menyesal. "Kalau saja aku siapkan sedari malam, tentu teman-teman tidak
akan kecewa begini," desahnya. Sella meminta maaf kepada teman-temannya. Sejak
kejadian itu, Sella mulai bertekad untuk mengubah kebiasaan buruknya. Dia berjanji akan
lebih mandiri. Meski berat di awal, Sella yakin bisa melakukannya. Bunda pun pasti akan
bangga kepadanya.
Cerita oleh: Watiek Ideo
59