Page 36 - E-Modul Mitigasi Kebencanaan
P. 36
1. Terus mendengarkan radio atau pejabat setempat. Tsunami mungkin telah
merusakkan jalan-jalan, jembatan, atau tempat lain.
2. Memberikan bantuan kepada korban luka-luka.
3. Membantu tetangga yang perlu bantuan khusus – seperti anak kecil, orang tua
jompo, anak dengan disabilitas, atau mereka yang perlu bantuan pada saat
darurat.
4. Gunakan telepon hanya untuk keadaan darurat.
5. Tidak membangun bangunan di wilayah yang berisiko.
6. Ketika memasuki bangunan bekas tsunami, berhati-hati, karena bangunan
yang sudah tidak layak lagi akan rawan roboh.
7. Gunakan lampu senter ketika melihat bangunan. Penggunaan lampu senter
lebih aman untuk mencegah resiko bagi pemakai, penghuni.
8. Menguji dinding, lantai, pintu, tangga rumah, dan jendela untuk meyakinkan
bahwa bangunan tidak dalam bahaya akan roboh.
9. Periksa pondasi rumah atau kerusakan lainnya. Ratakan bangunan yang sudah
tidak dapat digunakan lagi.
10. Periksa sumber api. Bisa saja ada kebocoran gas, aliran listrik, atau peralatan
listrik atau bahan-bahan yang mudah terbakar.
11. Melihat kemungkinan gas bocor. Jika mencium bau gas atau mendengar
sesuatu yang berdesis, bukalah jendela dengan cepat tinggalkan bangunan.
12. Melihat kemungkinan limbah atau cairan beracun. Jika mencurigainya, hindari
dan jangan menggunakan WC.
13. Menggunakan PAM, apabila ada rekomendasi pejabat yang bertanggung
jawab.
14. Hati-hati terhadap binatang berbisa, seperti ular berbisa, yang bisa saja
telah masuk ke bangunan.
15. Perhatikan lapisan tembok, dan langit-langit yang bisa saja runtuh.
16. Ambil gambar kerusakan untuk membantu klaim asuransi.
17. Membuka jendela dan pintu untuk membantu mengeringkan bangunan.
18. Keluarkan lumpur dari rumah.
19. Periksa kesediaan makanan. Makanan apapun yang terkena air mungkin sudah
tercemar dan harus dibuang.
23