Page 29 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 29

JONATHAN BLACK
           lengan dan tangan saya bergerak.
              Bisakah contoh sehari-hari ini mengatakan kepada kita segalanya
           tentang asal-usul kosmos?
              Awal sebuah dorongan pasti berasal dari suatu tempat, tetapi
           di mana? Sebagai anak-anak tidakkah kita merasa terheran-heran
           ketika kali pertama melihat kristal tercetus di dasar solusi, seolah
           sebuah dorongan diperas keluar dari satu dimensi ke dimensi yang
           berikutnya? Dalam sejarah ini kami akan melihat bagaimana bagi
           sebagian besar tokoh sejarah yang cemerlang menjelaskan tentang
           lahirnya alam semesta, transisi misterius dari nirmateri ke materi,
           dengan cara sedemikian rupa. Mereka telah membayangkan sebuah
           dorongan keluar dari dimensi yang berbeda memasuki yang ini—
           dan mereka telah memahami dimensi yang lain itu sebagai pikiran
           Tuhan.


           KETIKA ANDA MASIH ADA DI PERBATASAN—dan sebelum Anda
           akan memboroskan waktu lagi untuk sejarah ini—saya harus
           menjelaskannya bahwa saya akan mencoba membujuk Anda untuk
           mempertimbangkan sesuatu yang mungkin dianggap tidak apa-
           apa bagi orang mistis atau orang gila, tetapi tidak akan disukai oleh
           ilmuwan. Seorang ilmuwan tidak akan menyukainya sama sekali.
              Kini pada umumnya para pemikir kelas atas, akademisi seperti
           Richard Dawkins, the Charles Simony Professor dari Public Under-
           standing of Science di Oxford, dan tokoh-tokoh materialis militan
           lainnya yang mengatur dan memelihara pandangan dunia ilmiah,
           “pikiran Tuhan” tidak lebih baik daripada gagasan laki-laki tua
           berambut putih di atas awan. Ini kesalahan yang sama, kata mereka,
           yang dibuat oleh anak-anak dan suku-suku primitif. Mereka menduga
           Tuhan pastilah seperti mereka—antropomorik yang keliru. Bahkan,
           jika kita mengaku bahwa Tuhan mungkin memang ada, mereka
           berkata, mengapa “Ia” harus seperti kita? Mengapa pikiran-“Nya”
           harus seperti pikiran kita?
              Kenyataannya adalah bahwa mereka benar. Tentu saja tidak ada
           alasan sama sekali ... kecuali sebaliknya. Dengan kata lain, satu-
           satunya mengapa pikiran Tuhan mungkin seperti pikiran kita adalah
           jika pikiran kita dibuat seperti pikiran-Nya—yaitu, jika Tuhan


           18

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34