Page 42 - ChemIEM Berkonteks SSI Senyawa Hidrokarbon dan Aplikasinya
P. 42
Arfianda Adeka P. - Sarjana Pendidikan Kimia UNY
B. Tata Nama Alkena
Penamaan alkena hampir sama dengan penamaan alkana, tetapi akhiran -ana
diganti dengan -ena dan penomoran posisi untuk ikatan rangkap pada alkena.
Terdapat dua aturan pada penamaan alkena yaitu pada alkena rantai lurus dan
alkena rantai bercabang.
1) Alkena Rantai Lurus
Rantai utama adalah rantai terpanjang yang harus mempunyai ikatan
rangkap dua.
Penomoran pada rantai utama dimulai dari atom C yang terdekat dengan
ikatan rangkap dua.
Penulisan letak ikatan rangkap dua diawali oleh nomor atom C yang
mengikat ikatan rangkap dua tersebut.
¹CH₂= ²CH─ ³CH₂─ ⁴CH₃ 1-butena
Apabila alkena mengandung dua ikatan rangkap dua, senyawa alkena diberi
nama dengan akhiran -diena. Jika mengandung tiga ikatan rangkap dua
dinamakan -triena, dan seterusnya. Berdasarkan letak ikatan rangkap dua
dalam rantai C-nya, alkena mempunyai tiga kemungkinan letak ikatan
rangkap dua.
a) Kumulatif, apabila letak ikatan rangkap dua berurutan di satu
sisi rantai karbon.
¹CH₂=²CH=³CH₂─ ⁴CH₃ 1,2-butadiena
b) Konjugatif, apabila letak ikatan rangkap dua berselang-seling
dengan ikatan tunggal.
¹CH₂=²CH─ ³CH₂=⁴CH─ ⁵CH₃ 1,3-pentadiena
c) Terisolasi, apabila letak ikatan rangkap dua dipisahkan oleh lebih
dari satu ikatan tunggal pada rantai karbonnya.
¹CH₂=²CH─ ³CH₂─ ⁴CH= ⁵CH─ ⁶CH- ⁷CH₂
1,4-heptadiena
42
Senyawa Hidrokarbon dan Aplikasinya Berkonteks SSI