Page 35 - E-MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK SMA/MA
P. 35

3).  Kebisingan  semikontinu,  yaitu  kebisingan

        kontinu  yang  hanya  sekejap,  kemudian  hilang
        dan  muncul  lagi.  Contohnya,  suara  lalu-lalang
        kendaraam  bermotor  di  jalan  (Gambar  17)  dan

        suara pesawat terbang yang sedang melintas.





                                                                        Gambar 17.  Lalu lalang kendaraan.
                                                                      (https://id.pinterest.com/search/pins)


        4).  Kebisingan  kontinu,  yaitu  kebisingan  yang

        datang  secara  terus-menerus  dalam  waktu  yang
        cukup  lama.  Contohnya,  suara  mesin  pabrik
        (Gambar  18).  Kebisingan  kontinu,  terutama

        yang berintesitas tinggi, sering menjadi penyebab
        rusaknya pendengaran (Irnaningtyas dan Sagita,

        2021).

                                                                              Gambar 18. Mesin pabrik
                                                                        (https://id.pinterest.com/search/pins)





              Untuk  menentukan  tingkat  kebisingan,  digunakan  alat  SLM  (  sound  level  meter).
        Ukuran kebisingan dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Rata-rata seseorang mampu

        mendengar  suara  dengan  frekuensi  20-20.000  Hz.  Kebisingan  adalah  suara  dengan
        frekuensi di atas 80 dB. Kebisingan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Tingkat

        gangguan  tergantung  pada  tingkat  kenyaringan  suara  (tingkat  kebisingan)  dan
        lamanya  telinga  mendengar  kebisingan.  Keisingan  juga  menyebabkan  gangguan
        psikologis,  seperti  kesulitan  berkonsentrasi,  dan  gangguan  fisiologis,  seperti  sakit

        kepala. (Irnaningtyas dan Sagita, 2021).






















                                                                                                             27
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40