Page 27 - MatrixMagz.id edisi maret 2023
P. 27

“ Kenapa kamu meminta kita segera pergi dari

                                                                                  rumah penyihir itu?” Bin-bin pun bertanya.

                                                                                         Aku  pun  menjelaskan  dengan  ekspresi  serius,

                                                                                  “Apakah kalian memerhatikan toples-toples di dalam
                                                                                  rumah penyihir itu?”

                                                                                         Semuanya  menggelengkan  kepala  kecuali

                                                                                  Clarissa.  Clarissa  menarik  nafas  panjang  dan
                                                                                  menjelaskan  secara  terperinci  tentang  apa  yang  ia
                                                                                  lihat di rumah penyihir tersebut. Seketika raut wajah

                                                                                  Monic,  Bin-bin  dan  Lala  berubah  menjadi  serius
                Sumber :pngtree.com                                               bercampur kaget.


                                                                                         “Ini  berarti  kita  harus  mengambil  toples  dari
                “Lihat! Itu pintunya!” teriak Lala.                               penyihir  itu!”  ujar  Lala.  Kami  mengangguk

                                                                                  mengiyakan.
                “Wah, pintunya terlihat sangat megah dan
                                                                                         Monic  yang  saat  itu  sedang  bengong  tiba-tiba
                menarik.” ujar Clarissa dengan kagum.
                                                                                  terkejut  melihat  kilauan  cahaya  dibalik  rerumputan
                Kami  pun  memperhatikan  pintu  dengan                           tebal.  Monic  pun  mendekati  rerumputan  tebal  itu

         seksama. Clarissa dengan penasaran memencet satu                         dan menemukan sebuah buku tua.
         dari  lima  lingkaran  yang  ada  di  pintu.  Tiba-tiba
         terlihat  cahaya  hijau  dari  lingkaran  yang  dipegang                        “Li-lihat  teman-teman,  aku  menemukan  buku
                                                                                  tua  ini  dibalik  rerumputan,”  kata  Monic  yang  agak
         tersebut. Seketika kami tercerahkan.
                                                                                  bingung.
                “Itu dia, kita harus memencet lingkaran di pintu
                                                                                         “Wah,  sepertinya  kita  menemukan  petunjuk
         ini secara bersamaan.” ucap Bin-bin sambil nyengir.
                                                                                  baru. Hebat Monic!” sorak Clarissa girang.
                Aku  pun  melanjutkan,  “Yap,  benar  sekali!
                                                                                         Kamu segera membolak-balik halaman di buku
         Baiklah,  mari  kita  lakukan  bersama  dalam  hitungan

         3.... 2.... 1.....”                                                      tua itu. Anehnya buku itu kosong sama sekali. Seketi-
                                                                                  ka  harapan  kamu  sirna.  Dalam  hati,  kami  merasa
                Dan  benar  saja,  pintunya  langsung  terbuka.                   kecewa sekali dengan isi buku tua itu. Akan tetapi be-
         Kami mematung sejenak karena kagum dan terkejut.                         berapa  menit  kemudian  aku  bangkit  kembali  dan

         Ternyata pintu ini mengarah ke dunia penyihir. Monic                     memberikan aba-aba penyemangat kepada mereka,
         pun  menyarankan  untuk  bertanya  keberadaan  kami
                                                                                         “Ayo semangat kawan-kawan! Hanya kita yang
         pada  rumah  yang  ditunjuk  Monic  secara  asal.  Kami
                                                                                  bisa  menyelamatkan  jiwa  kebahagiaan  orang-orang.
         pun setuju.
                                                                                  Termasuk teman-teman kita di 7C.”
                Tok.. tok.. tok.. Terdengar bunyi ketukan pintu.
                                                                                         “Iya,  aku  yakin  kita  akan  mendapat  petunjuk
         Beberapa detik kemudian pintu rumah penyihir ter-
         buka.  Terlihat seorang  penyihir  yang sudah  tua  dan                  lagi,”  sambut  Clarissa dengan semangat  yang mem-
                                                                                  bara.
         jelek. Tidak ada yang memerhatikan ruangan dalam
         rumah  penyihir  selain  aku  dan  Clarissa.  Sekilas  ter-                     “Kalau begitu aku minum dulu ya,” kata Bin-bin.

         lihat  bayangan  samar-samar  di  dalam  botol  alias                           Kami  hanya  mengiyakan.  Beberapa  detik
         toples. Di saat yang bersamaan, Monic, Bin-bin dan                       kemudian, aku berteriak, “Bin-bin! Jangan minum air
         Lala sedang berbincang dengan si penyihir.                               itu!”  (bersambung)


                “Permisi  bu,  kami  mau  bertanya.  Sebenarnya
         kami ini ada dimana ya?” tanya Lala dengan sopan.

                “Tidak  bisakah  kalian  melihat?!!?  Sudah  jelas

         kalian berada di Magic Land!” jawab penyihir dengan
         kesal karena merasa terganggu.

                Di sisi lain aku dan Clarissa tercengang setelah

         menyadari  bahwa  bayangan  samar-samar  itu
         merupakan  jiwa  kebahagiaan  yang  dimiliki  oleh

         teman-teman kami.

                Segera,  aku  dan  Clarissa  mengajak  Monic,
         Bin-bin  dan  Lala  menjauh  dari  tempat  itu  dengan

         lirikan  mata.  Mereka  langsung  mengerti.  Lalu  kami
         pun duduk di belakang sebuah pohon besar yang tak

         diketahui namanya.
                                                                                  https://www.liputan6.com/citizen6/read/4053060/catat-ini-5-kriteria-yang-harus-
                                                                                  dimiliki-seorang-sahabat-sejati
                                                                                             MATRIXMAGZ.id |Menjadi Generasi Berprestasi| Edisi Maret 2023|| 27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32