Page 39 - E-Modul Fluida Statis
P. 39

E.  Fenomena dalam Fluida Statis

                  1.  Kapilaritas


                    a)  Pengertian Kapilaritas

                        Kapilaritas  adalah  peristiwa  naik  turunnya  permukaan  zat  cair  melalui  perantara


                    seperti  kain,  dinding,  pipa  kapiler,  dan  lain  sebagainya.  Namun  tidak  semua  zat  cair

                    mengalami gejala kapilaritas yang sama. Misalnya pada air dan raksa. Pada zat cair cair


                    berupa air, permukaan zat cair dapat membasahi dinding. Sedangkan pada zat cair berupa

                    raksa, tidak dapat membasahi dinding, raksa malah akan turun.




                    b)  Penyebab terjadinya kapilaritas

                     Adapun penyebab terjadinya gejala kapilaritas sebagai berikut:


                           Akibat  adanya  gaya  kohesi  dan  adhesi,  setiap  fluida  memiliki  tegangan

                            permukaan dengan meniskus berbeda


                           Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel sejenis

                           Adhesi adalah tarik menarik antar dua partikel tidak sejenis


                           Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh pertemuan antar dua permukaan

                            fluida dengan dinding tabung.


                       1)  Jika kohesi ˃ adhesi, maka θ ˃ 90° dan terbentuk meniskus cembung.

                               Meniskus  cembung  adalah  apabila  air  raksa  berada  di  dalam  tabung  reaksi


                           maka pada permukaannya akan berbentuk cembung. Air raksa tidak membasahi

                           dinding  kaca.  Peristiwa  meniskus  cembung  ini  terjadi  apabila  gaya  kohesi  air


                           raksa lebih besar daripada gaya adhesinya. Jadi gaya adhesi antara kaca tabung

                           reaksi dengan air raksa lebih kecil dibandingkan dengan gaya kohesi air raksanya.

                                                               m
                                                       h =   A  ρf
                                                         bf
                                                                                                      (3.1


                                                           31
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44