Page 10 - MODUL 3
P. 10
minat kepada batik. Akibatnya muncul batik bermotif bunga yang sebelumnya tidak
dikenal dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah.
Pada masa penjajahan jepang,di pesisir utara jawa lahir ragam batik tulis yang
disebut batik hokokai. Kata hokokai berasal dari bahasa jepang ketika jepang
menguasai indonesia pada tahun 1940 batik dengan motif dominan adalah bunga
seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik jawa hokokai yang memakai
latar belakang yang sangat detail seperti motif parang dan kawung, di bagian tengah
dan tepiannya masih diisi lagi dengan motif lain. Adapun batik buketan berasal dari
pekalongan dengan desain pengaruh dari eropa.
Motif jawa baru lahir setelah perang dunia 2 usai. Setelah jepang takluk dan angkat
kaki dari indonesia, batik sebagai industri mengalami masa surut. Akan tetapi, motif
batik terus berkembang mengikuti suasana. Ketika itu juga muncul istilah seperti
batik nasional dan batik jawa baru. Batik jawa baru bisa disebut sebagai evolusi dari
batik hokokai. Pada tahun 1950 an batik yang dihasilkan masih menunjukkan
pengaruh batik hokokai yaitu dalam pemilihan motif tetapi latar belakangnya tidak
serapat batik hokokai.
Perkembangan motif
Variasi motif batik disebabkan oleh hasanah budaya indonesia yang beraneka
ragam. Selain itu motif batik juga dipengaruhi kondisi alam digabungkan dengan
kondisi benda-benda yang pada zamannya. Motif kawung adalah contoh motif yang
dipengaruhi kedua hal tersebut. Motif kawung berpola bulatan mirip buah kawung
sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling yang ditata
rapi secara geometris. Kadang motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar
bunga lotus atau teratai dengan 4 lembar daun bunga yang merekah. Lotus adalah
bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif motif
kawung diberi nama berdasarkan besar kecilnya, bentuk bulat lonjong yang terdapat
dalam suatu motif tertentu. Misalnya kawung picis adalah motif kawung yang
tersusun oleh bentuk bulatan kecil. Picis adalah mata uang senilai sepuh sen yang
bentuknya kecil. Ada juiga motif kawung bribil. Kawung bribil adalah motif motif
kawung yang tersusun oleh bentuk yang lebar lebih besar daripada kawung picis.
Hal ini sesuai dengan nama bribil mata uang yang bentuknya lebih besar daripada
picis dan bernilai setengah senti. Selain itu ada motif kawung yang bentuknya bulat
lonjong lebih besar daripada kawung bribil disebut kawung sen.
Perkembangan warna
Ragam warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Batik pesisir
menyerap berbagai pengaruh luar seperti para pedagang asing dan para penjajah.
Awalnya bahan-bahan pewarna yang digunakan untuk mewarnai batik terdiri atas
tumbuh-tumbuhan asli indonesia yang dibuat sendiri dari pohon mengkudu, tinggi,
soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu serta garamnya dibuat dari tanah
lumpur. Dengan begitu batik cenderung berwarna alam dan lembut. Perkembangan
warna batik juga dipengaruhi bangsa asing seperti warna merah
5