Page 19 - e-Modul Perilaku Kesehatan
P. 19
Motivasi dapat memberi seseorang kesadaran diri dan pemberdayaan yang dapat
memungkinkan perilaku yang lebih berorientasi pada tujuan (Yardimci et al., 2017).
Motivasi ini dapat berasal dari sumber intrinsik atau ekstrinsik, atau keduanya. Sumber
intrinsik berasal dari dalam, seperti kepuasan atau aktualisasi diri yang berasal dari
melakukan sesuatu di luar diri sendiri. faktor ekstrinsik ini dapat mencakup akses ke
pelatihan, lingkungan kerja yang adil, dukungan dan peluang (Pandey, Goel and
Koushal, 2018).
Emosi sering dikaitkan dengan keputusan dalam mengambil tindakan perilaku
kesehatan. Tindakan ini dapat dicontohkan dengan pengambilan keputusan tentang
pengobatan kanker yang melibatkan pengelolaan emosi rasa takut akan kanker, efek
samping pengobatan dan beban serta ketakutan terhadap diagnosa yang ditegakkan
(Ellis and Ferrer, 2018). Emosi diskrit yang berhubungan dengan kemarahan, ketakutan,
kesedihan, kebahagiaan dan pengaruh suasana hati dapat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan perilaku kesehatan (Lerner et al., 2015). Adanya pengaruh
emosi yang negatif dan tidak dikelola dengan baik dapat beresiko merusak kesehatan
tubuh (Vandewalle et al., 2016).
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku terbentuk dikarenakan
beberapa faktor yang mempengaruhi individu. Selain itu, perilaku juga terbentuk dari
adanya proses tertentu. Perilaku sebagai konsepsi bukanlah hal yang sederhana. Konsep
perilaku yang diterima secara luas yaitu dengan memandang perilaku sebagai variable
pencampur. Menurut konsepsi ini, perilaku adalah pengorganisasian proses-proses
psikologi oleh seseoranng yang memebrikan predisposisi untuk melakukan responsi
menurut cara tertentu terhadap suatu kelas ataupun golongan objek (Notoatmodjo,
2012)
Soal Evaluasi
15