Page 17 - MODUL KEANEKARAGAMAN revisi terakhir selesai
P. 17
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut:
Curah hujan sedang, yaitu 75 -150 cm per ta
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
B. Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik mampu menganalisis
keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal masing-masing
secara mandiri.
A. Wilayah Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Para ahli geologi berpendapat, bahwa pada jaman purba, pulau-pulau di wilayah barat
Indonesia merupakan bagian dari benua Asia, sedangkan Pulau Papua dan pulau-pulau kecil
di sekitarnya semula adalah bagian dari benua Australia.
Pada abad ke-19, Alfred Russel Wallace mengusulkan ide tentang Garis Wallace,
yang merupakan suatu garis imajiner yang membagi kepulauan Indonesia ke dalam dua
daerah. Garis tersebut ditarik melalui kepulauan Melayu, di antara Kalimantan (Borneo)
dan Sulawesi (Celebes) dan di antara Bali dan Lombok. Seorang peneliti lain, yang
berkebangsaan Jerman bernama Weber, berdasarkan penelitiannya, menetapkan batas
penyebaran hewan dari Australia ke Indonesia bagian Timur. Garis batas tersebut
dinamakan garis Weber. Fauna Indonesia dapat dibagi menjadi 3 wilayah, wilayah barat
(Sumatra, Kalimantan, Jawa dan pulau kecil di sekitarnya), wilayah tengah (Sulawesi dan
Nusa Tenggara) dan wilayah timur (Papua dan pulau di sekitarnya).
Gambar 2.1 Peta Persebaran Flora-Fauna di Indonesia
Sumber : baraoutdoor.com
B. Persebaran Fauna di Indonesia
1. Fauna Indonesia Bagian Barat (Peralihan)
Hewan wilayah barat memiliki ciri-ciri yang sama dengan hewan yang ada di
benua Asia sehingga disebut dengan hewan asiatis. Hewan asiatis biasanya berupa
Modul Biologi Keanekaragaman Hayati untuk SMA/MA Kelas X
7